Jakarta, CNN Indonesia -- Seratusan pegawai PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FPSSB) menolak rencana PT PLN (Persero) mengakuisisi separuh saham perusahaan tempatnya bekerja. Aksi ini dilandasi atas sikap pekerja yang tidak setuju jika PGE menjadi bagian dari perusahaan lain yang bukan berbasis perusahaan energi.
Penyampaian protes dilakukan di depan kantor Pusat Pertamina di Jakarta Pusat. Selain itu, aspirasi ini tidak hanya dilakukan oleh pekerja PGN, namun yang juga bekerja di anak usaha PT Pertamina (Persero).
Di dalam orasinya, Ketua Serikat Pekerja PGE (SPPGE) Bagus Bramantio mengatakan, Pertamina, sebagai perusahaan energi, tidak boleh gentar menolak rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan ia menganggap, akuisisi PGE merupakan upaya pengerdilan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah setuju PGE dikuasai pihak lain? Padahal Pertamina ditugaskan untuk menjaga kedaulatan energi. PGE harus 100 persen tetap milik Pertamina," jelas Bagus dalam orasinya, Kamis (10/11).
Selain itu, federasi serikat pekerja juga meminta Menteri BUMN Rini Soemarno membatalkan proses persetujuan akuisisi PGE mengingat belum jelasnya konsep akusisi tersebut.
"Sekarang panas bumi terancam apakah harus dilawan?" tuturnya.
Sementara itu, Ketua FPSSB Noviandri mengatakan serikat pekerja akan terus melakukan orasi sebelum aspirasinya didengar oleh Rini Soemarno dan direksi Pertamina. Untungnya, tambah Noviandri, Menteri BUMN sudah dijadwalkan bersedia menemui serikat pekerja.
"Nanti kami akan kirimkan 30 perwakilan yang minta bertemu, kami akan sampaikan komitmen dan tujuan penyampaian aspirasi ini," jelasnya.
(gen)