Surat Utang Rp1 Triliun Hutama Karya Berkupon Hingga 8,65%

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2016 14:52 WIB
Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra menyatakan, surat utang (obligasi) ini diterbitkan dalam satu seri dengan jangka waktu 10 tahun.
Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra menyatakan, surat utang (obligasi) ini diterbitkan dalam satu seri dengan jangka waktu 10 tahun. (Dok. Hutama Karya)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Hutama Karya (Persero) mematok kupon atau tingkat bunga sebesar 8,2 persen sampai 8,65 persen untuk penerbitan surat utang (obligasi) sebesar Rp1 triliun. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan Hutama Karya (PUB) senilai Rp6,5 triliun.

Direktur Utama Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra menyatakan, obligasi ini diterbitkan dalam satu seri dengan jangka waktu 10 tahun. Obligasi ini, lanjutnya, telah mendapatkan peringkat AAA (triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Adapun, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia sebagai penjamin pelasana emisi efek dalam penawaran umum obligasi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Obligasi ini dijamin dengan jaminan pemerintah kepada pemegang obligasi sebesar Rp6,5 triliun meliputi pokok obligasi, bunga obligasi yang telah jatuh tempo dan/atau denda keterlambatan.

Hal tersebut tertuang dalam peraturan menteri keuangan Republik Indonesia nomor 168/PMK.08/2016 tentang tata cara pelaksanaan pemberian jaminan obligasi dalam rangka percepatan proyek pembangunan jalan tol di Sumatera.

"Seluruh surat obligasi yang diterbitkan oleh Hutama Karya, baik melalui capital market maupun private placement. Itu seluruhnya dijamin oleh pemerintah," ungkap Direktur Keuangan Anis Anjayani

"Jadi Hutama Karya ini telah menerima PMK tentang penjaminan 257 untuk menjamin hutang Hutama Karya kepada lembaga keuangan yang diperuntukkan untuk pembangunan tol trans Sumatera. Kemudian, terbit lagi PMK nomor 168. Dananya sudah dicadangkan pokoknya."

Direktur PT Danareksa Sekuritas Budi Susanto mengatakan, bunga yang ditawarkan oleh Hutama Karya di atas surat utang pemerintah dengan seri FR 056 sebanyak 30 basis poin hingga 75 basis poin.

"Sebagai gambaran FR 056 itu 7,9 persen plus 30 sampai 75 basis poin berarti 8,2 persen sampai 8,65 persen saat ini. Memang sih situasi saat ini fluktuatif kita lihat terakhir. Tapi harapan kita kondisi global, stock market mulai stabil," kata Budi, Rabu (16/11).

Masa penawaran umum ini akan dilaksanakan pada 14-15 Desember 2016, sementara distribusi obligasi dapat dilakukan pada 20 Desember 2016. Adapun, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 21 Desember 2016.

Raihan dana segar dari obligasi ini akan digunakan untuk memenuhi porsi ekuitas dalam rangka pembiayaan jalan tol trans sumatra. Namun, dana raihan obligasi hanya digunakan untuk tiga ruas jalan tol yaitu, Medan-Binjai (17 km), Palembang-Indralaya (22 km), dan Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km).

Sebenarnya dana yang dibutuhkan untuk mendanai tiga proyek itu sebesar Rp21,5 triliun. Dana untuk proyek tersebut, 70 persen berasal dari ekuitas di mana obligasi ini termasuk di dalamnya.

Seperti diketahui, ada delapan ruas jalan tol trans sumatera yang didahulukan dengan target pengoperasian selambat-lambatnya akhir 2019. Proyek tol yang didahulukan tersebut yakni, Medan-Binjai (17 km), Palembang-Indralaya (22 km), Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km), Pekanbaru-Dumai (131 km), Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 km), Pematang Panggang-Kayu Agung (85 km), Palembang-Tanjung Api Api (90 km), dan Kisaran-Tebing Tinggi (60 km). (gir/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER