Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan agar alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor usaha perikanan dan garam rakyat ditingkatkan mengingat jumlah debitur dan kebutuhannya terus meningkat.
Untuk tahun depan, KKP menghitung kebutuhan KUR untuk sektor usaha perikanan dan garam rakyat mencapai Rp22,17 triliun. Estimasi KUR tersebut memperhitungkan jumlah debitur potensial yang mencapai lebih dari 688 ribu pelaku usaha.
"Kita (KKP) sudah usulkan ke Kemenko perekonomian, kita minta agar KUR-nya dinaikan terus yah," ujar Direktur Jenderal Penguatan Data Saing Produk KKP Nilanto Perbowo di kantornya, Rabu (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus di sektor perikanan tangkap, kata Nilanto, KKP menghitung jumlah debitur potensial mencapai 455.900 pada tahun depan, dengan kebutuhan KUR- mencapai Rp3,6 triliun. Sementara di sektor perikanan budidaya, setidaknya dibutuhkan alokasi KUR sebesar Rp12,7 triliun untuk disalurkan kepada 169.486 debitur.
Lebih lanjut ia merinci, KUR juga dibutuhkan untuk sektor pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan senilai Rp5,7 triliun untuk 61.244 debitur potensial. Selain itu, terdapat 2.268 debitur potensial di sektor usaha garam rakyat yang juga membutuhkan bantuan pendanaan dari KUR sebesar Rp170 miliar.
"Kita perhitungkan semuanya, dari berbagai sektor perikanan dan kelautan penambahannya besar, makanya kita minta agar ke depan terus ada peningkatan jumlah KUR," kata dia
Dari data yang berhasil dihimpun CNNindonesia.com, penyaluran KUR terbesar selama periode Januari-Oktober 2016 tertuju ke sektor perdagangan, yaitu sebesar Rp42 triliun untuk 1,94 juta debitur. Disusul kemudian oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan yang menyerap KUR hingga Rp10,3 triliun, dengan total 624.068 debitur.
Hal ini tentu sangat jauh berbeda dengan realisasi KUR di sektor perikanan yang masih sangat minim. Tercatat hingga Oktober tahun ini, realisasi KUR baru mencapai Rp779,8 miliar yang diserap oleh 39.026 debitur.
"Tentu ini sangat disayangkan, tahun selanjutnya kita usulkan ada peningkatan terus. Yah (peningkatan) secara signifikan dari waktu ke waktu bukan tahun depan saja," katanya