Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat menutup pekan ini dengan pelemahan menyusul pernyataan pejabat bank sentral (The Federal Reserve) yang mendorong kenaikan suku bunga acuan pada bulan depan.
Pada Jumat (18/11) waktu setempat, indeks Dow Jones industrial average terkoreksi 35,89 poin atau 0,19 persen menuju level 18.867,93. Pelemahan juga terjadi pada indeks S&P 500, yang turun 5,22 poin atau 0,24 persen menjadi 2.181,9.
Nasib serupa juga dialami indeks Nasdaq Composite, yang melemah 12,46 poin atau 0,23 persen ke level 5.321,51 setelah sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi 5.346,8.
Sekitar 6,69 miliar saham berpindah tangan pada perdagangan kemarin. Namun, volume transaksinya masih lebih rendah dari rata-rata perdagangan 20 sesi terakhir, yang berkisar 8,02 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemahan Wall Street terjadi seiring dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed . Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Thomson Reuters, 83 persen responden optimistis The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada Desmber 2016.
Hal ini selaras dengan pernyataan Presiden Fed St Louis, James Bullard, yang dikutip Reuters pada Jumat (18/11). Ia mengaku lebih condong atau mendukung kenaikan suku bunga pada bulan depan.
Demikian pula dengan Presiden Fed Kansas City, Esther George yang mengatakan mendukung kenaikan suku bunga acuan tetapi Bank Sentral AS harus melakukannya secara bertahap.
Komentar keduanya merupakan penjelasan tambahan atas pernyataan Ketua Dewan Gubernur The Fed Janet Yellen, yang pada hari sebelumnya, Kamis (17/11) menegaskan kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan segera.
Analis dan pelaku pasar menyimpulkan pernyataan para pejabat Teh Fed itu sebagai indikasi jelas bahwa bank sentral AS kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Di luar Amerika, pasar ekuitas Eropa ditutup sedikit lebih rendah di tengah menguatnya dolar AS. Indeks DAX 30 Jerman di Bursa Efek Frankfurt turun 0,2 persen, sedangkan indeks FTSE 100 Inggris turun 0,28 persen.
Sebelumnya di Asia, saham-saham di China melemah pada Jumat, salah satunya tercermin dari pelemahan indeks komposit Shanghai, yang minus 0,49 persen menjadi 3.192,86. Kendati demikian, bursa saham China masih melanjutkan kenaikan mingguan keenam berturut-turut berkat indikator stabilitas ekonomi yang menguat.
(ags)