Jakarta, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) akan menjadikan Bandara Radin Inten II Lampung sebagai bandara penyangga Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, apabila pengoperasiannya resmi diserahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Head of Corporate Communications and Legal AP II Agus Haryadi mengatakan, Bandara Radin Inten II memiliki potensi untuk dijadikan bandara penyangga tersebut. "Bandara ini penting buat kami, karena letaknya yang dekat dengan Soetta. Sehingga, tentunya bisa dijadikan alternate aiport (bandara alternatif)," ujarnya, seperti dikutip ANTARA, Senin (21/11).
Selain karena jarak, lanjut dia, Bandara Radin Inten II Lampung dianggap lebih fleksibel untuk dioperasikan karena statusnya sebagai bandara sipil, tidak seperti Bandara Halim Perdanakusuma di mana masih berstatus enclave civil. Yaitu, bandara militer yang pemanfaatannya digunakan untuk penerbangan sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bandara enclave civil memang fungsi utamanya untuk menunjang kepentingan pertahanan udara nasional," terang Agus.
Saat ini, Agus menuturkan, AP II tengah menyusun peta jalan pengembangan bandara yang awalnya dikelola oleh Kemenhub tersebut, termasuk pengoperasian, rencana investasi dan sebagainya.
"Prinsip kami, dalam konteks ini sebagai penugasan dari Kemenhub, kami harus siap dari sisi bisnis bandara karena prospeknya sangat bagus selain sebagai second aiport (bandara kedua)," imbuhnya.
Selain itu, ia juga tengah menghitung terkait aset yang saat ini masih dimiliki oleh Kemenhub serta potensi pengembangan yang harus didiskusikan dengan Pemda setempat.
"Proses penghitungan aset, batas-batas wilayah itu harus dihitung supaya jelas ketika pemerintah menyerahkan ke kami, seperti ada potensi pengembangan kami harus bicara dengan Pemda untuk beberapa fasilitas pendukung seperti lahan parkir dan sebagainya," katanya.
Agus memperkirakan, pengoperasian Bandara Radin Inten II Lampung sudah bisa dilakukan oleh AP II paling lambat semester I 2017. Ini sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menginstruksikan Bandara Radin Inten II sebagai bandara sub-hub (penyangga) dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya sudah berbicara dengan Gubernur Lampung, beliau sangat antusias. Bandara Radin Inten II akan dijadikan bandara sub-hub bandara-bandara di wilayah sekitar yang akan menuju Soekarno Hatta. Sehingga, dapat mengurangi kepadatannya. Bandara Soekarno Hatta dikonsentrasikan untuk penerbangan internasional," ungkapnya.
Bandara Radin Inten II saat ini tengah dikembangkan, landasan diperpanjang hingga 3.000 meter yang dapat didarati pesawat jenis Airbus 330. Di sisi darat, sedang dibangun gedung terminal baru yang mampu menampung lebih banyak penumpang dibanding terminal lama yang hanya bisa menampung 1,4 juta penumpang pertahun.
(bir)