Tak Ada Lonjakan Penarikan Tunai Jelang Ancaman Rush Money

Elisa Valenta Sari & Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 18:26 WIB
Bank Permata dan Bank OCBC NISP mengklaim penarikan uang tunai masih dalam batas normal.
Jelang hari ancaman penarikan uang tunai secara bersama-sama (rush money), Bank Permata dan Bank OCBC NISP mengklaim penarikan uang tunai masih dalam batas normal. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang aksi #RushMoney2511 atau ancaman penarikan uang tunai secara bersama-sama pada 25 November 2016 yang beredar di media sosial dua pekan terakhir, sejumlah bank mengklaim penarikan dana tunai masih dalam batas normal.

#RushMoney2511 merupakan bentuk protes kelompok tertentu yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), petahana Gubernur DKI Jakarta, diadili atas dugaan kasus penistaan agama. Ahok sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun kelompok pemrotes nampaknya tak puas hanya dengan status tersebut. Mereka menuntut Ahok ditahan.

"Sejauh ini, belum ada (rush money). Semuanya normal. Kami monitor secara seksama volume penarikan selama beberapa minggu terakhir, sejauh ini aman," ujar Direktur Utama Bank Permata Roy A. Arfandy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setali tiga uang, Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP juga mengaku, tidak ada penarikan uang tunai dalam jumlah besar secara bersama-sama sampai sore ini. Bahkan menurutnya, isu rush money seharusnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

"Namun, untuk berjaga-jaga, kami akan menyiapkan uang tunai ekstra apabila memang diperlukan," terang dia singkat.

Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) mengatakan, industri perbankan nasional tengah melalui berbagai tantangan sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global yang secara tidak langsung melemahkan permintaan kredit dunia usaha.

Karenanya, ia berharap kondisi berat tersebut tidak diperparah dengan isu-isu domestik yang bisa memengaruhi pilar perekonomian nasional. Salah satunya, isu rush money. Bank, menurutnya, memiliki peran besar terhadap kemakmuran masyarakat luas.

Tiko menyadari, rush money sarat akan kepentingan politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada). Namun, ia meminta para pasangan calon kepada daerah yang sedang melakukan manuver politik demi menarik simpati masyarakat dapat tetap menjaga iklim politik yang kondusif.

"Sebenarnya, politik dan ekonomi itu tidak saling terhubung. Namun dengan politik yang lebih santun dan sehat pasti bisa lebih menjaga iklim investasi. Iklim politik yang membaik pasti akan menjaga iklim investasi," imbuh Tiko. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER