Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan rencana pembentukan papan pengembangan perdagangan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak menjadi prioritas dari BEI tahun depan. BEI akan lebih dulu fokus pada program dari inkubator yang telah dicanangkan sejak awal tahun ini.
“Belum dalam waktu dekat, itu bukan prioritas BEI tahun depan. Prioritas kami inkubator dulu, jadi belum fokus ke situ,” ungkap Direktur Pengawasan Transaksi dan Perdagangan BEI Hamdi Hassyarbaini, Senin (28/11).
Pembuatan dari papan pengembangan perdagangan untuk UMKM sendiri, lanjut Hamdi, sebenarnya terbentur dari program inkubator yang juga belum berjalan hingga saat ini. Terlebih lagi, dibutuhkan waktu tiga hingga lima tahun dalam memberikan edukasi terhadap perusahaan UMKM agar untuk melakukan penawaran saham perdana (
initial public offering/IPO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Iya ini masih dalam kajian untuk papannya, masih nunggu inkubatornya jalan dulu. Untuk yang ikut inkubator butuh tiga sampai lima tahun supaya mereka siap,” papar dia.
Kendati membutuhkan waktu hingga maksimal lima tahun untuk memberikan edukasi, tetapi Hamdi menampik jika papan perdagangan khusus UMKM baru terealisasi tiga atau lima tahun dari sekarang. Ia optimistis, nantinya akan ada perusahaan UMKM yang sudah mapan dan mandiri yang mendaftar untuk menjadi perusahaan publik.
“Enggak mesti tiga atau lima tahun juga, karena kan papan untuk UMKM tidak hanya dari inkubator, tetapi juga dari yang perusahaan jalan sendiri. Beralan sekarang, tapi masuk ke kelompok UMKM,” terangnya.
Dengan demikian, Hamdi berspekulasi bukan tak mungkin jika papan perdagangan khusus UMKM tersebut dapat direalisasikan tahun depan. Hanya saja, hal tersebut bukanlah prioritas atau target dari rencana BEI.
Seperti diketahui, program inkubator merupakan kerja sama BEI dan OJK. Menurut Nurhaida, konsep inkubator ini memang sudah ada, hanya saja belum final. Pasalnya, belum ada penunjukkan secara formal terhadap pembina yang akan mengurus perusahaan UMKM yang mengikuti program inkubator.
“Kan dikerjasamakan dibuka kesempatan, yang penting tapi inkubatornya sudah siap apa belum. Nah ini secara final belum meski konsep sudah ada, pihak-pihak yang bersedia jadi pembina ada tapi secara formal itu belum ditunjuk,” terang Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, beberapa waktu lalu.