Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS turun pada perdagangan Senin (28/11) dan mencetak kinerja terburuk dalam hampir satu bulan, terbebani sektor keuangan dan konsumen karena beberapa investor membukukan rekor keuntungan dalam seminggu.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,24 poin atau 0,28 persen ke level 19.097,9, indeks S&P 500 kehilangan 11,63 poin atau 0,53 persen ke 2.201,72 dan Nasdaq Composite turun 30,11 poin atau 0,56 persen ke 5.368,81.
Dilansir dari
Reuters, tiga indeks utama AS telah ditutup lebih tinggi di minggu ketiga berturut-turut pada Jumat lalu, dengan S&P 500 membukukan rekor penutupan ketujuh sejak pemilihan presiden AS pada 8 November.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham AS telah melonjak sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden, dengan indeks S&P 500 naik hampir 3 persen, karena investor berharap rencana pemerintah untuk meningkatkan belanja infrastruktur, memotong pajak perusahaan dan memangkas regulasi memberikan manfaat ekonomi.
Indeks keuangan dan konsumen diskresioner S&P telah berada di antara para pemain terbaik sejak pemilu, karena saham bank telah meroket hingga lebih dari 10 persen dan saham konsumen diskresioner naik lebih dari 4 persen.
"Kami memang memperoleh kenaikan tinggi tentu saja, dalam reaksi terhadap pemilu. Banyak sektor ekonomi yang sensitif seperti keuangan yang untung besar," kata Peter Jankovskis, Kepala Investasi Oakbrook Investments LLC di Lisle, Illinois .
"Sekarang kita melihat sedikit
profit taking [aksi ambil untung], menunggu sentimen besar berikutnya."
Sementara, harga minyak mentah ditutup naik lebih dari 2 persen pada perdagangan yang fluktuatif, menutup kerugian awal, karena pasar bereaksi terhadap ketidakjelasan prospek OPEC untuk menyetujui pengurangan produksi pada pertemuan Rabu mendatang.
Tiga dari saham empat bank menyeret indeks S&P 500, dengan Wells Fargo turun 2 persen, Bank of America turun 2,7 persen dan Citigroup meluncur turun 2,3 persen.
Sekitar 6,52 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 7,84 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.