Tiga Perusahaan Didapuk Jalankan Program 'Link and Match'

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2016 22:50 WIB
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi siswa/i SMK agar memenuhi ekspektasi industri penyerapan tenaga kerja.
Kementerian Perindustrian menunjuk tiga perusahaan untuk mengakomodasi kurikulum 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian menunjuk tiga perusahaan untuk mengakomodasi kurikulum 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur, serta Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari program Link and Match. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi siswa/i SMK agar memenuhi ekspektasi industri penyerapan tenaga kerja.

Ketiga perusahaan itu, yaitu PT Petrokimia Gresik yang bekerja sama dengan tujuh SMK di Jawa Timur, PT Astra Honda Motor yang merangkul sembilan SMK, serta PT Polytama Propindo dengan empat SMK. Perusahaan-perusahaan ini sudah setuju dengan program link and match melalui pembicaraan yang difasilitasi instansinya.

"Kami telah melakukan pembicaraan dengan konteks pembangunan infrastruktur kompetensi di SMK, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang sesuai kebutuhan industri, praktik kerja industri dan magang bagi siswa dan guru SMK, penyediaan tenaga instruktur dari industri, serta workshop dan teaching factory bagi SMK," ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat, Selasa (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, kerja sama ini diresmikan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani oleh lima kementerian. Yaitu, Kemenperin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Melalui nota kesepahaman ini, ia berharap, peningkatan kompetensi tersebut tak hanya ditujukan bagi para siswa, namun juga tenaga pengajar. "MoU tersebut juga ditekankan terkait kompetensi guru melalui pendidikan, pelatihan dan pemagangan industri, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan kejuruan, dan vokasi," terangnya.

Melengkapi ucapan Syarif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengungkapkan, implementasi link and match kompetensi siswa dengan kurikulum pendidikan vokasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

Ke depan, tidak hanya SMK saja yang diutilisasi. Namun, Kemenperin menargetkan ada tujuh politeknik yang akan dibangun di dekat kawasan industri sesuai spesifikasi industri yang terdapat di dalamnya.

"Konsep pendidikan vokasi politeknik dan akademi komunitas ini rencananya akan mengadopsi 80 persen-90 persen konsep pendidikan dual system dari Jerman. Dengan sistem ini, satu semester akan terdiri dari dua bulan pembelajaran teori dan praktek di kampus dan tiga bulan magang di perusahaan industri," pungkas Airlangga. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER