Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mendapat tambahan 10 emiten pada tahun depan. Jika tidak ada aral melintang, 10 perusahaan memastikan akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada paruh pertama.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, 10 perusahaan tersebut akan memasukkan buku laporan keuangan Desember 2016 sebagai salah satu syarat memenuhi kewajibannya untuk menjadi perusahaan publik.
"Ada 10 perusahaan yang pakai buku Desember 2016. Saya sudah tanya underwriter," ujarnya, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Samsul enggan merinci 10 perusahaan yang rencananya akan melantai di bursa saham tahun depan tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut belum terlebih dahulu mendaftar dan melakukan mini expose di BEI.
Terkait dengan insentif dalam mendukung program amnesti pajak yang diberikan BEI kepada perusahaan yang akan go public hingga Maret 2017, Samsul belum bisa memastikan bahwa aksi korporasi 10 perusahaan tersebut ditujukan untuk memanfaatkan momentum insentif tersebut.
"Itu regular, memang ada niat dari awal. Tetapi, dengan program amnesti pajak ini dapat meyakinkan mereka bahwa sahamnya akan terserap oleh pasar," terangnya.
Sebagai informasi, BEI memberikan tarif diskon bagi perusahaan yang mendaftarkan diri menjadi perusahaan publik hingga Maret 2017. Tidak tanggung-tanggung, diskon yang diberikan sebesar 50 persen.
Sayangnya, diskon yang diberikan BEI belum mampu merealisasikan target jumlah IPO tahun ini sebanyak 35 emiten. Sehingga, BEI terpaksa memangkas targetnya menjadi hanya 25 emiten.
Namun, jumlah itu pun masih tidak terpenuhi. Hingga saat ini, baru 14 emiten yang mencatatkan perusahannya di BEI. Di penghujung tahun dikabarkan akan ada tiga perusahaan yang resmi mencatatkan perusahaanya di BEI.
Mereka adalah PT Prodia Widyahusada, PT Forza Land, dan PT Bintang Auto Global. Dengan demikian, berarti total jumlah emiten baru tahun ini hanya 17 perusahaan.
Asal tahu saja, Prodia mengincar dana mencapai Rp1,17 triliun–Rp1,5 triliun dengan melepas 20 persen atau sebanyak-banyaknya 187,5 juta saham dalam gelaran IPO. Sementara, Forza Land mengincar dana sekitar Rp93,75 miliar-Rp109,37 miliar dengan melepas 20 persen modal disetor atau sebanyak-banyaknya 312,5 juta lembar saham.