Kemenperin Tawarkan Kawasan Industri Berau Kepada Investor

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2016 17:50 WIB
Berau sudah siap sebagai satu dari tiga kawasan industri hilir kelapa sawit. Kesiapan ini tercermin dari faslitas pendukung yang cukup lengkap.
Kementerian Perindustrian mengaku siap menawarkan Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur sebagai satu dari tiga kawasan industri khusus hilir kelapa sawit. (ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku siap menawarkan Kawasan Industri Berau di Kalimantan Timur sebagai satu dari tiga kawasan industri khusus hilir kelapa sawit (Palm Oil Industrial Zone/POIZ). Kesiapan ini tercermin dari faslitas pendukung yang cukup lengkap.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, Kawasan Industri Berau saat ini memiliki lahan siap pakai seluas 3.400 hektare (ha) yang dilengkapi dengan pelabuhan dan jaringan listrik. Selain itu, biaya penyediaan air di Berau relatif lebih murah karena menggunakan sumber dari sungai.

"Melihat hal ini, saya kira, kawasan industri Berau siap ditawarkan ke investor. Nanti kami akan menjualnya dengan satu paket kemudahan usaha, seperti masalah fiskal, layanan perizinan, dan lainnya," ujar Panggah di Kemenperin, Senin (5/12)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan ditawarkannya Berau kepada investor, ia meyakini, Indonesia bisa segera mengimplementasikan POIZ. Kendati demikian, ia masih enggan menyebut total nilai investasi yang bisa diserap dari sektor hilir kelapa sawit.

Lebih lanjut Panggah menuturkan, Berau dipilih sebagai pengganti calon kawasan POIZ sebelumnya, yaitu Kawasan Industri Bontang yang dianggap belum memiliki lahan siap pakai. Selain itu, masalah utama di Bontang adalah harga air bersih yang cenderung tinggi, karena air bersih didapat dari proses desalinisasi air laut.

Akibatnya, pemerintah masih memerlukan waktu lama untuk bisa memasarkan Kawasan Industri Bontang. Padahal, pemerintah ingin sekali mempercepat realisasi POIZ demi mengimbangi tiga kawasan khusus kelapa sawit Malaysia yang sudah siap secara infrastruktur.

Sebagai informasi, POIZ merupakan salah satu kesepakatan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOC) yang dilakukan Indonesia dan Malaysia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Ini dilakukan sebagai upaya bersama dengan Malaysia untuk menguasai pasar produk hilir kelapa sawit di Asia.

Sebelumnya, negeri jiran itu memilih Lahat Datu, Bintulu, dan Tanjung Manis sebagai POIZ, karena memiliki tingkat kesiapan yang tinggi. Sementara, Indonesia sendiri baru menentukan Sei Mangkei dan Dumai sebagai kawasan yang bisa mengimplementasikan POIZ.

"Lahan Bontang masih berupa hutan, sehingga proses persiapannya cukup lama. Sementara, kami lihat Berau paling siap," terangnya.

Melengkapi ucapan Panggah, Direktur Utama PT Berau Nusantara Kawasan Industri Rauf Purnama mengungkapkan, siap jika kawasan industrinya dipilih sebagai POIZ. Apalagi, kawasan industri Berau memang rencananya disiapkan sebagai klaster industri agro di Kalimantan Timur.

"Saat ini, di kawasan industri kami terdapat pabrik kertas milik Kertas Nusantara yang merupakan industri agro. Kalau memang akan dijadikan kawasan industri berbasis kelapa sawit kan bagus, itu juga bagian dari industri agro," jelas Rauf.

Sekadar informasi, POIZ sendiri rencananya akan menjadi rumah bagi empat jenis industri hilir kelapa sawit, seperti oleochemical, oleofood, bioenergi, termasuk advanced material yang rencananya akan diekspor ke Asia Tengah.

Menurut data Kemenperin, nilai ekspor produk hilir kelapa sawit pada tahun 2015 sendiri tercatat US$24,77 juta dengan ragam produk hilir yang dihasilkan sebanyak 146 jenis. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER