Jokowi Siapkan Jurus Raup Investasi Rp840 Triliun di 2018

CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 12:26 WIB
Presiden Joko Widodo merinci beberapa sektor strategis investasi, seperti petrokimia, baja, migas, pembangkit listrik.
Presiden Joko Widodo merinci beberapa sektor strategis investasi, seperti petrokimia, baja, migas, pembangkit listrik. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk bekerja keras demi mencapai target investasi di bawah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp670 triliun pada tahun depan dan Rp840 di 2018.

Jokowi mengatakan, ia sudah memberikan perintah kepada tim ekonomi, terutama Kepala BKPM bahwa target investasi harus betul-betul dikejar dengan cara apapun. Misalnya, kata Jokowi, tahun depan target Rp670 triliun, harus dikejar dengan 'jurus' apapun.

“2018 target Rp840 triliun. Keinginan kami, kalau dihitung paling tidak itu 45 persen dari PDB [Produk Domestik Bruto] kita. Sehingga ini akan memberikan trigger ekonomi yang baik,” jelasnya, Selasa (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, apa yang harus difokuskan untuk investasi adalah yang terkait dengan substitusi barang impor. Kemudian, ia juga menyatakan beberapa langkah mudah dengan mengutamakan megaproyek yang bernilai besar.

“Baik yang berupa investasi US$3 miliar. US$5 miliar sampai US$15 miliar. Hal ini akan memberi trigger ekonomi yang baik pada pertumbuhan ekonomi kita. Banyak sekali sebetulnya, tapi memang untuk memberikan kepercayaan untuk memberikan kepastian kepada investor sekarang ini juga tidak gampang seperti dulu,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini, dengan perubahan kebijakan yang dilakukan, investasi akan mengalir deras. Ia merinci beberapa sektor strategis investasi, seperti petrokimia, baja, migas, pembangkit listrik.

“Pembangkit listrik pada 2017 sudah akan banyak yang financial closing. Sehingga arus uang masuk akan semakin kelihatan di semester peratma 2017,” ungkap Jokowi.

Kemudian, ia mengungkapkan investasi yang berkaitan dengan pariwisata. Jokowi menyatakan investasi di bidang ini memang tidak besar, dan lebih berporsi sedang dan kecil. Namun, ia menyatakan hal itu bisa menyerap banyak tenaga kerja.

“Setahun lalu yang saya sampaikan 10 destinasi baru. 10 Bali baru harus betul-betul jadi. Barangnya sudah ada, tinggal membangun infrastruktur yang baik menuju ke sana. Tinggal membangun produk-produk supporting yang diperlukan dan hal yang berkaitan. Membangun positioningnya, diferensiasinya, kemasannya, kemudian membangun brand, dan menggerakkan promosinya secara besar-besaran,” paparnya.

Selanjutnya, inklusi keuangan. Jokowi menilai tabungan nasional penting karena setiap investasi membutuhkan uang dan anggaran. Pasalnya, sekuritisasi proyek yang sudah profit dan sudah matang, tetapi jika tabungan nasional tidak diberi dukungan, maka akan menghambat investasi di dalam negeri.

“Saya sudah memberikan ancar-ancar kepada Menko Perekonomian agar paling tidak tabungan kita pada 2019 ini minimal 75 persen dari masyarakat. Sekarang baru berada pada posisi 36 persen menuju ke 40 persen,” jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER