Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi penarikan modal milik investor asing (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia masih berlanjut. Bank Indonesia (BI) mencatat, periode Januari sampai November 2016, capital outflow dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp30 triliun. Nilai tersebut termasuk jumlah dana asing yang keluar saat pemilihan presiden Amerika Serikat yang memenangkan Donald Trump pada November lalu.
"Kalau di pasar SUN (Surat Utang Negara) dan obligasi, efek Trump itu dana yang keluar sudah di atas Rp30 triliunan. Tetapi kalau total secara year to date,
inflow masih sekitar Rp105 triliunan," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung dalam acara Sara Sehan 100 Ekonom, Selasa (6/12).
Kendati demikian, Juda menilai, aliran dana asing di sepanjang tahun ini masih cukup kondusif. Hal ini tercermin dari stabilitas nilai tukar yang tetap terjaga dan sesuai dengan kondisi fundamentalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kondisi yang terjaga tersebut tidak terjamin akan berlanjut hingga tahun 2017 nanti. Pasalnya, pasar keuangan dunia masih harus diselimuti sejumlah ketidakpastian yang ditimbulkan oleh beberapa negara di dunia, termasuk AS.
"Tahun depan masih banyak ketidakpastian. Kami tahu, Trump dengan skenario kebijakannya, tentu punya dampak signifikan terhadap The Fed. Apabila skenario Trump ekstrim, seperti saat kampanye lalu, maka akan ada ekspektasi lebih besar naiknya (Fed rate), karena yield sudah naik signifikan," jelas Juda.
Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyoroti aksi capital outflow yang dilakukan para investor asing bisa berdampak signifikan terhadap likuditas perbankan.
Menurutnya, secara historis pada penghujung tahun, isu likuiditas merupakan isu yang sentral bagi industri perbankan. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya permintaan kredit untuk pemenuhan kebutuhan awal tahun depan.
Muliaman berharap, sentimen yang ditimbulkan oleh global terjadi hanya sementara dan tidak berpengaruh besar terhadap aliran dana asing.
"Likuiditas is the king (rajanya) dalam situasi seperti ini. Apalagi, ketika terjadi perubahan sentimen, sepeti yang kami saksikan satu minggu terakhir. Tentu saja, kami selalu dihadapi dengan isu yang mirip-mirip seperti itu," pungkasnya.
(bir/gen)