Bursa Global dan Rupiah Perkasa, IHSG Berpotensi Menanjak

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2016 08:15 WIB
Kondusifnya bursa saham global dan regional, serta penguatan rupiah diprediksi mempengaruhi psikologis pasar dalam perdagangan hari ini.
Kondusifnya bursa saham global dan regional, serta penguatan rupiah diprediksi mempengaruhi psikologis pasar dalam perdagangan hari ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peluang penguatan lanjutan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta hijaunya bursa global diprediksi menopang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (8/12).

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, bursa global tadi malam melanjutkan penguatan. Ia merinci, indeks saham di Uni Eropa, Eurostoxx, menguat hingga 1,34 persen di 3.142,24.

Sementara, di Wall Street indeks Dow Jones dan S&P kembali mencatatkan rekor tertinggi baru masing-masing menguat 1,55 persen dan 1,32 persen di 19.549,62 dan 2.241,35, sedangkan Indeks Nasdaq menguat 1,14 persen di 5.393,76.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penguatan bursa saham global dipicu spekulasi pasar atas hasil pertemuan ECB Kamis ini yang diperkirakan memperpanjang program stimulusnya (QE)," ungkap David dalam risetnya.

Laju bursa global, lanjut David, juga dipengaruhi hasil pertemuan The Fed pekan depan dan diperkirakan menaikkan tingkat bunganya 25 basis poin menyusul data-data ekonomi AS yang sejauh ini mendukung kebijakan normalisasi The Fed.

Adapun, perdagangan dalam negeri berakhir di teritori negatif kemarin setelah enam hari perdagangan berhasil menguat. IHSG ditutup pada level 5.265 atau turun 7,59 poin (0,14 persen). Menurut David, pelemahan IHSG kemarin tidak sejalan dengan tren pergerakan pasar saham kawasan Asia yang umumnya bergerak di teritori positif.

Kendati demikian, David memprediksi IHSG hari ini dapat bergerak positif imbas kondusifnya pasar saham global dan kawasan. Selain itu, penguatan rupiah juga diprediksi mempengaruhi psikologis pasar. Dengan demikian, IHSG diprediksi bergerak dengan support 5.300 dan resisten 5.230.

"Saham-saham yang sensitif interest-rate berpeluang menguat di tengah meningkatnya ekspektasi atas program pelonggaran likuiditas lanjutan," imbuh David.

Sementara, analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya melihat pergerakan IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh harga komoditas yang bergerak fluktuatif dan keluarnya dana asing (capital outflow). Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.178 dan resisten 5.336.

"Tapi melihat kondisi perekonomian yang masih berada dalam kondisi stabil dan kuat, hal ini dapat menopang bahkan mendorong kenaikan dari IHSG jelang penghujung 2016," terang William dalam risetnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER