'Selamatkan' AJB Bumiputera, Evergreen Rights Issue Rp10 T

CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2016 11:45 WIB
Dengan target raupan dana sebesar itu, PT Evergreen Invesco Tbk menetapkan harga pelaksanaan saham rights issue Rp550 per lembar.
Dengan target raupan dana sebesar itu, PT Evergreen Invesco Tbk menetapkan harga pelaksanaan saham rights issue Rp550 per lembar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Evergreen Invesco Tbk pada akhirnya memutuskan untuk melepas saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana Rp10,32 triliun. Nilai tersebut turun dalam rencana awal sebesar Rp40 triliun demi 'menyelamatkan' Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.

Direktur Utama Evergreen Invesco, Handy Suryanto menyampaikan informasi terbaru kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) perihal rencana tersebut. Perusahaan akan menawarkan 18,77 miliar lembar saham atau setara 80 persen dari modal ditempatkan dan disetor, dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.

Namun, Evergreen Invesco belum bisa mengajukan permohonan pencatatan saham tambahan sesuai peraturan BEI terkait pelaksanaan HMETD. Pasalnya, perusahaan belum mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Belum bisa disampaikan karena belum ada tanggapan dari OJK kapan tanggal efektifnya,” tulis Handy dalam keterangan tersebut, Kamis (8/12).

Nantinya, setiap pemegang 1 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 13 Desember 2016 puluk 16.00 WIB berhak atas 4 HMETD. Di mana setiap 1 HMETD berhak untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp550 per lembar.

Yang menarik, pemegang saham utama, yaitu Natural Crystal Holdings menyatakan tidak ingin mengambil HMETD yang dimiliki. Sementara di sisi lain, AJB Bumiputera bertindak sebagai pembeli siaga dan menjadi calon pengendali baru perseroan.

Manuvernya, AJB Bumiputera akan bertindak sebagai pembeli siaga dan akan mengambil seluruh sisa HMETD melalui konversi utang menjadi modal pada 23 Desember 2016. AJB Bumiputera bakal memborong seluruh saham rights issue sesuai harga pelaksanaan.

Untuk diketahui, AJB Bumiputera berdiri pada 1912, dan merupakan pelopor industri asuransi jiwa di Indonesia. Pada 1967, perusahaan memperluas ruang lingkup usaha mencakup asuransi non jiwa, kemudian di tahun 1982 merangsek ke bidang multifinance, berlanjut ke sekuritas pada 1991 dan asuransi takaful di tahun 2002.

Dalam gelaran rights issue dengan skema backdoor listing ini, AJB Bumiputera berancana melakukan restrukturisasi untuk memperbaiki kondisi keuangan agar dapat memiliki kemampuan yang cukup secara finansial untuk memenuhi kewajiban kepada pemenang polis.

Rencananya, distribusi rights issue akan dilakukan pada 14 Desember 2016, dengan tanggal pencatatan di BEI tanggal 15 Desember 2016. Adapun periode perdagangan dan pelaksanaan rights issue bakal dilangsungkan pada 15-22 Desember 2016.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER