Bali, CNN Indonesia -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berencana menerbitkan surat utang syariah (sukuk) pada kuartal IV 2017 sebesar Rp2 triliun, sejalan dengan target beroperasinya Unit Usaha Syariah (UUS) SMI pada awal tahun depan.
Direktur Utama SMI Emma Sri Martini menjelaskan, untuk
underlying asetnya sendiri bakal terdiri dari pelabuhan, rumah sakit, dan pembangkit listrik. Namun, ia enggan menjelaskan lebih detil di daerah mana proyek tersebut dibangun.
"Kami nggak bisa terlalu
disclose, kurang lebih itu yang kira-kira berpotensi untuk bisa distrukturkan dengan skema syariah," kata Emma di Nusa Dua, Bali, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbitan pada kuartal IV 2017, sambung Emma, dilakukan sebagai uji coba atau tes pasar untuk mengetahui kepercayaan produk sukuk yang diterbitkan oleh SMI nantinya. Namun, sebelum itu tentu perseroan perlu memastikan pembentukan portofolio dari UUS.
"Jadi kan operasional UUS nya dulu, kemudian bentuk portofolio berbasis syariahnya, nanti setelah terbentuk baru kami bisa
issued sukuk," ungkap Emma.
Keinginan perseroan memasuki ranah pembiayaan syariah lebih disebabkan jumlah penduduk muslim yang begitu besar di Indonesia. Namun nyatanya, produk investasi syariah di Indonesia masih kalah dengan Malaysia.
Sehingga, SMI ingin memanfaatkan kondisi tersebut dengan memasuki pasar syariah yang masih terbilang minim di Indonesia.
"Kami melihat celah itu sebagai kesempatan, karena banyak investor Middle East yang memang memerlukan
underlying aset yang berbasis syariah," terang Emma.
Perseroan sendiri telah berencana membentuk UUS sejak 2015. Namun, SMI baru mendapatkan izin dari pihak regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dewan pengawas syariah, dan persetujuan pemegang saham tahun ini. Sehingga, SMI berharap operasional UUS dapat segera berjalan awal tahun depan.