Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengajukan pengembangan enam kawasan industri untuk dimasukkan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, penambahan enam kawasan industri ke PSN tersebut dimaksudkan untuk mempercepat kelengkapan fasilitas dan keikutsertaan industri di kawasan tersebut.
"Kita sudah punya 14 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Nah, kami tambahkan enam kawasan industri baru. Yang masih
brown field, mungkin kami dorong agar pelabuhannya diperluas," ungkap Airlangga usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak merinci keenam kawasan industri tersebut, Airlangga menyebutkan beberapa kawasan, misalnya Kawasan Industri Dumai (KID) yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri pengembangan dan hilirisasi minyak kelapa sawit (Palm Oil Green Economic Zone/POGEZ).
Airlangga bilang, kementeriannya ingin agar perluasan akses jalan ke kawasan industri yang terletak di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau tersebut dapat dipercepat dan diprioritaskan dengan memasukkan kawasan tersebut ke dalam daftar PSN.
Dalam pengajuannya, Airlangga percaya diri bahwa KID dapat dijadikan salah satu PSN. Sebab, KID sudah dipersiapkan dengan cukup matang, terbukti dengan pembentukan lembaga persatuan negara penghasil minyak kelapa sawit (Council Palm Oil Producing Countries/CPOPC).
"Kami juga sudah usulkan dalam konsep CPOPC dengan Malaysia," imbuh Airlangga.
Selanjutnya, mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu juga menyebutkan ingin menambahkan Kawasan Industri Berau di Provinsi Kalimantan Timur dan Kawasan Industri Tanjung Buton di Kabupaten Siak, Provinsi Riau ke dalam PSN.
"Berau mungkin fasilitas lain yang kita dorong. Kalau Tanjung Buton itu juga masih brown field jadi kita dorong untuk pelebaran pelabuhan dan jalan," jelasnya.
Untuk diketahui, Kawasan Industri Berau tengah dipersiapkan untuk menjadi POGEZ, seperti halnya Kawasan Industri Dumai. Adapun saat ini, kawasan seluas 3.400 hektar tersebut sudah mengoperasikan industri pulp dan paper.
Sementara, Kawasan Industri Tanjung Buton merupakan kawasan pengembangan hilirisasi komoditas minyak bumi dan gas (migas) serta minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO).
Tak Hanya Kawasan IndustriSebagai informasi, tak hanya mengajukan enam kawasan industri untuk masuk ke dalam daftar PSN. Kemenperin juga menyuarakan agar dua proyek di sektor dirgantara, berupa pembangunan pesawat dapat masuk ke dalam PSN.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Telekomunikasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengaku ingin menambahkan proyek pembangunan pesawat seri CN-235 dan pesawat komersial R-80 untuk mewujudkan kemandirian di sektor dirgantara.
Namun begitu, sebelum menimbang usulan proyek baru, saat ini terdapat 38 proyek baru yang tengah dievaluasi kelayakannya oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Pemerintah (KPPIP) untuk masuk ke dalam PSN.
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo menyebutkan, 38 proyek tersebut terdiri dari 23 proyek jalan tol, 9 proyek sumber daya air, lima proyek energi, dan satu proyek di sektor komunikasi di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
(gir/gen)