Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan terjadi permintaan barang kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Hal ini akan memicu kenaikan tingkat harga.
"Menjelang Natal dan Tahun Baru ini diperkirakan akan terjadi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok dan dapat berpotensi berdampak pada kenaikan harga, tetapi kenaikan harga cenderung dalam batas wajar," tutur Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dalam konferensi pers di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (9/12).
Sebagai upaya untuk mengantisipasi kondisi tersebut Kemendag akan melakukan beberapa langkah. Pertama, lanjut Oke, Kemendag melakukan pertemuan dengan pelaku usaha barang kebutuhan pokok untuk mengetahui volume ketersediaan pasokan, tingkat kecukupan stok untuk konsumsi dan perkembangan harga di tingkat distributor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Kemendag juga akan melakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang bertanggungjawab dalam bidang perdagangan di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk mendapatkan laporan mengenai ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok, serta langkah-langkah dan kesiapan di masing-masing daerah dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
"Kami juga melakukan pemantauan pasar ke daerah-daerah, terutama yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal, untuk memastikan stok dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok serta kelancaran distribusi pasokan dari sentra produksi ke pasar," ujarnya.
Berikutnya, Kemendag juga meningkatkan pengawasan dan pengendalian bersama instansi terkait terhadap peredaran barang-barang kadaluarsa di pasar, impor selundupan, barang yang tidak aman dikonsumsi atau digunakan.
“Kami juga akan memfasilitasi pasar murah di daerah yang mayoritas merayakan Natal. Kami akan pantau terus stok dan perkembangan harga dan stok barang secara intensif,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito menegaskan bahwa kondisi pasokan barang kebutuhan pokok terutama beras, gula, minyak goreng, daging sapi, dan daging ayam masih aman. Informasi ini diperolehnya setelah melakukan pertemuan dengan asosiasi produsen maupun distributor dari komoditas terkait.
“Berdasarkan pemantauan barang kebutuhan pokok yang dianggap prioritas, pada akhir tahun sampai awal Januari 2017, mengenai pasokan tidak terganggu dan mengenai harga juga tidak terganggu,” tegas Enggartiasto.
(gir)