Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS menanjak ke level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (13/12) dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup kurang 100 poin dari level 20.000, menunjukkan penguatan pasca pemilu tidak memperlihatkan tanda-tanda kelelahan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,58 persen menjadi berakhir pada 19.911,21 poin dan S&P 500 naik 0,65 persen menjadi 2.271,72. Sementara indeks Nasdaq Composite menguat 0,95 persen menjadi 5.463,83.
Seperti dilansir dari
Reuters, ketiga indeks utama mencetak rekor tertinggi. Dow Jones telah naik sekitar 9 persen sejak pemilu pada 8 November lalu, dengan keuntungan didorong oleh harapan presiden terpilih Donald Trump akan mengurangi pajak dan regulasi perusahaan, serta merangsang pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sembilan dari 11 sektor utama S&P naik, dengan indeks teknologi naik 1,23 persen. Indeks telah kehilangan 0,5 persen pada Senin lalu setelah membukukan kenaikan terbesar mingguan dalam setahun di pekan lalu.
"Apa yang kami lihat adalah penguatan meluas sedikit keluar indeks Russell 2000 dan sektor keuangan. Jika Anda bullish, maka saham teknologi memang terlihat menarik di sini," kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
Saham Apple naik 1,67 persen dan memberikan dukungan terbesar untuk indeks S&P dan Nasdaq. Sementara saham IBM naik 1,69 persen, membantu mengangkat indeks Dow Jones. Sementara, saham raksasa teknologi Microsoft lainnya dan Amazon masing-masing naik 1,30 persen dan 1,87 persen.
Beberapa investor melihat level Dow Jones di angka 20.000 sebagai sinyal psikologis penting terkait sentimen positif yang luas.
Kenaikan tajam pasar saham AS juga telah didukung oleh data ekonomi yang positif, termasuk pasar tenaga kerja yang kuat dan kinerja perusahaan di indeks S&P 500, yang pada kuartal ketiga menghentak resesi laba selama setahun.
"Investor terdorong oleh ekspektasi bahwa Trump dan Kongres akan memberlakukan kebijakan pro-pertumbuhan dan kami melihat inflasi moderat merayap. Sementara perumahan tetap stabil dan upah terus tumbuh," kata Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas US Wealth Bank Management.
Investor juga mencermati pertemuan dua hari bank sentral AS (Federal Reserve), mulai Selasa. Bank sentral secara luas diperkirakan menaikkan suku bunga untuk hanya kedua kalinya sejak krisis keuangan.
Sebuah kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin telah diantisipasi, tetapi investor akan meneliti pernyataan dan perkiraan ekonomi The Fed untuk mengetahui pemikiran bank sentral tentang bagaimana pemilu Trump telah mempengaruhi prospek pertumbuhan dan inflasi.