Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), meramalkan perekonomian Indonesia tahun depan tumbuh di kisaran 5,45 persen. Angka ini lebih optimistis dibandingkan target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 sebesar 5,1 persen.
“Nampaknya LIPI lebih optimistis dibanding pemerintah dalam arti positif. Pesan moralnya, ayo kita bisa. Pertumbuhan ekonomi 2017 kami berada di kisaran 5,3 sampai 5,6 persen. Moderatnya sekitar 5,45 persen,” tutur peneliti LIPI Maxensius Tri Sambododalam Economic Outlook 2017 LIPI di kantor LIPI, Rabu (14/12).
Pria yang kerap disapa Max, mengakui prediksi ini cukup ambisius di tengah situasi ketidakpastian global. Indikator makro ekonomi, seperti nilai tukar dan inflasi, dinilai masih rentan terhadap gejolak perubahan harga komoditas dunia khususnya energi dan pangan, serta suku bunga global.
Kendati demikian, Max melihat ada beberapa faktor pendongkrak ekonomi tahun depan diantaranya potensi penguatan nilai tukar.
LIPI memperkirakan tahun depan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Rp13.250 per dolar AS, lebih kuat dibandingkan asumsi pemerintah, Rp13.300 per dolar AS.
“Penguatan nilai tukar terjadi karena suplus neraca pembayaran dan masuknya investasi asing yang didorong oleh suku bunga domestik yang masih menjanjikan,” ujarnya.
Selain itu, LIPI meyakini tahun depan bakal terjadi akselerasi investasi. Hal ini didukung oleh masuknya dana repatriasi program amnesti pajak dan perbaikan prosedur perizinan yang merupakan turunan dari paket kebijakan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(gen)