Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah bankir menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen merupakan yang paling ideal bagi Indonesia pada saat ini. Stabilitas dinilai menjadi kunci utama untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen di tahun 2017 mendatang.
Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk, Raden Pardede mengatakan, peluang pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi masih terlihat dari kebijakan moneter dan fiskal saat ini.
"Pemerintah bisa perbaiki kualitas belanja. Sementara BI menjaga stabilitas, itu mungkin bisa ditunjukkan dengan suku bunga saat ini," ujar Raden di Seminar Economic Outlook 2017 Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Jumat (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, beberapa indikator penopang pertumbuhan ekonomi, disebut Raden masih memberi sinyal lampu hijau bagi pemerintah dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Pertama, mulai menanjakkan harga komoditas batubara, disebut Raden menjadi stimulus utama bagi roda perekonomian Indonesia di tahun depan.
Pasalnya, tak hanya memberikan sentimen positif secara langsung terhadap industri batubara, meningkatnya komoditas dunia yang satu ini, juga mampu membuat sektor lain ikut terdorong.
"Kenaikannya bisa mendorong kenaikan harga di sektor lain, misalnya jasa alat berat. Harga sewa dan beli alat berat di Kalimantan buktinya meningkat, itu bisa berdampak ke penerimaan pemerintah," jelas Raden.
Kedua, menggeliatnya sektor pariwisata. Raden mengatakan, sektor ini mungkin kontribusinya tak sebesar sektor jasa atau manufaktur, namun geliatnya di tahun depan bisa menyumbang pundi-pundi penerimaan negara.
"Manado sekarang luar biasa. Hanya dengan membuka penerbangan langsung dari China, langsung menanjak wisatawannya. Hal kecil ini bisa membuka perekonomian di tahun 2017," kata Raden.
Ketiga, meningkatnya konsumsi akan barang mewah, seperti kepemilikan perhiasan dan mobil mewah, disebut Raden juga menjadi indikator bisa bergairahnya perekonomian Indonesia di tahun depan.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ryan Kiryanto mengatakan, salah satu optimisme dalam mengejar pertumbuhan ekonomi tahun depan, didasari pada geliat konsumsi masyarakat Indonesia.
"Berdasarkan riset Nielsen, keyakinan konsumen Indonesia masih optimistis. Itu sebuah injeksi moral yang baru, yang membuat 2017 menjadi lebih optimistis," ujar Ryan pada kesempatan yang sama.
Selain itu, soal menjaga stabilitas, disebut Ryan, tak akan terlalu sulit bagi Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi saat ini yang berada dikisaran 5 persen merupakan kisaran pertumbuhan yang paling ideal dan sudah berhasil dicapai Indonesia.
"Angka 5 persen untuk Indonesia itu angka yang paling fit untuk kita saat ini. Bahkan, ini lebih dari normal, sama seperti India dan Filipina yang normal di kisarannya masing-masing," imbuh Ryan.
(gir/gen)