Jakarta, CNN Indonesia -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi), setelah Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini.
"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan suku bunga fed funds ke kisaran 0,50 persen hingga 0,75 persen," kata Fed dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir Antara, Jumat (16/12).
The Fed juga merilis proyeksi-proyeksi ekonomi yang diperbarui yang menunjukkan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut memperkirakan tiga kali kenaikan suku bunga pada tahun depan. Sementara dalam proyeksinya pada September, para pejabat Fed memperkirakan hanya akan terjadi dua kali kenaikan suku bunga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama menyentuh level tertinggi 14 tahun terakhir di 103,320 selama sesi. Hal ini dikarenakan meningkatnya ekspektasi untuk lebih banyak kenaikan suku bunga pada 2017. Indeks dolar naik 1,28 persen menjadi 103,060 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan, Indeks Harga Konsumen untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,2 persen pada November disesuaikan secara musiman, setara dengan konsensus pasar.
Dalam pekan yang berakhir 10 Desember, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman tercatat 254.000 atau turun 4.000 dari tingkat belum direvisi pekan sebelumnya sebesar 258.000.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0415 dolar dari 1,0578 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2423 dolar dari 1,2616 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia ikut turun tipis menjadi 0,7354 dolar dari 0,7451 dolar.
Dolar AS dibeli 118,13 yen Jepang, lebih tinggi dari 116,20 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0313 franc Swiss dari 1,0172 franc Swiss, dan naik ke 1,3358 dolar Kanada dari 1,3239 dolar Kanada.
(bir)