Jakarta, CNN Indonesia -- Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertagas Niaga menambah kapasitas pasokan gas untuk pelanggan industri di Jawa Timur usai meneken perjanjian jual beli gas dengan PT Lapindo Brantas Inc.
Dikutip dari laman Pertamina, Lapindo menyanggupi memasok 560 MMSCF per tahun untuk Pertagas Niaga dari lapangan gas Tanggulangin di Sidoarjo yang dikelolanya.
Linda Sunarti, Presiden Direktur Pertagas Niaga memastikan gas tersebut akan disalurkan perusahaannya untuk memasok kebutuhan pelaku industri di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Gas dari Lapindo mulai on stream Januari 2017 hingga April 2020. Kami memprediksi kebutuhan gas industri di Jawa Timur terus berkembang dan itu harus bisa kami penuhi,” kata Linda, dikutip Senin (19/12).
Selain itu, Linda mengaku perusahaannya harus terus mencari sumber-sumber pasokan gas baru untuk mengantisipasi penurunan produksi gas alamiah yang selama ini diperolehnya dari Pagerungan, Kangean.
Linda menuturkan, alasannya memilih membeli gas Lapindo karena perusahaan milik grup Bakrie itu telah memasok gas untuk 10.350 sambungan jaringan gas kota Pertamina di Kabupaten Sidoarjo.
“Gas dari sumur Lapindo ini disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa transmisi East Java Gas Pipeline, milik PT Pertamina Gas. Selain dari Lapindo, kami juga berencana mengamankan pasokan gas untuk industri dengan pasokan gas dari Husky-CNOOC Madura Limited tahun depan,” kata Linda.
Saat ini Pertagas Niaga mensuplai kebutuhan gas bagi industri baja, keramik dan Compressed Natural Gas (CNG). Dengan adanya rencana pengembangan kawasan industri baru di Jawa timur, perusahaan juga menjajaki pasokan gas bagi keperluan Independent Power Producer (IPP) yang akan menghasilkan listrik.
“Beberapa industri dan pemerintah daerah telah menjalin komunikasi dengan kami untuk bisa menyuplai gas. Itu membuat kami optimis gas dari Lapindo akan terserap maksimal oleh konsumen Jawa timur,” tambah Linda.