Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS di Wall Street memperpanjang penguatan baru-baru ini pada perdagangan Senin (19/12), kendati ditutup naik tipis dari level tertinggi sebelumnya setelah beberapa orang tewas akibat sebuah truk menabrak pasar Natal di Jerman.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,65 poin atau 0,20 persen menjadi berakhir pada 19.883,06. Indeks S&P 500 berakhir naik 0,20 persen di 2.262,53 setelah diperdagangkan setinggi 2.267,47. Indeks Nasdaq Composite menguat 0,37 persen menjadi berakhir pada 5.457,44.
Seperti dilansir dari
Reuters, ketiga indeks AS utama berakhir lebih tinggi tetapi kehilangan beberapa dorongan setelah polisi Jerman mengatakan sebuah truk melaju ke pasar Natal yang ramai di Berlin, menewaskan sembilan orang dan melukai hingga 50 orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuktikan bahwa investor AS memandang masalah global yang potensial setelah Duta Besar Rusia ke Turki ditembak mati di Ankara.
"Pasar ingin memastikan apakah ini insiden yang terisolasi atau bukan. Apakah ini akan mengganggu kegiatan ekonomi hanya dalam daerah ini atau akan itu menjadi lebih luas dan untuk berapa lama?," kata John Canally, Ahli Strategi Ekonomi LPL Financial.
Indeks teknologi S&P naik 0,61 persen, sedangkan saham Microsoft, Intel, Apple dan Amazon.com mengangkat indeks Nasdaq Composite naik tipis dari rekor penutupan tertinggi pada Selasa minggu lalu.
Saham AS telah menanjak sejak pemilihan presiden pada 8 November, dengan indeks S&P naik hampir 6 persen karena spekulasi rencana Presiden terpilih Donald Trump akan melakukan deregulasi dan meningkatkan belanja infrastruktur guna menggenjot perekonomian.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup kurang 1 persen dari level 20.000, angka yang tidak pernah ditembus sebelumnya.
"Efek Trump masih bersama kami. Setiap kali suatu saham turun selama dua hari, orang membelinya. Orang-orang mencari kesempatan membeli," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management.
Namun, beberapa investor memperingatkan bahwa ketidakpastian seputar kebijakan Trump dan ketidakpastian apakah rencana tersebut disetujui oleh Kongres akan menimbulkan risiko besar untuk harga saham saat ini.
Dalam perdagangan kemarin, saham Microsoft naik 2,12 persen, Amazon.com naik 1,09 persen, Intel naik 1,60 persen dan Apple naik 0,58 persen. Keempat saham itu memberikan dorongan terbesar ke indeks Nasdaq dan S&P 500.
Sementara saham United Technologies naik 2,12 persen, membantu mengangkat Dow Jones, setelah Credit Suisse mengerek penilaian menjadi "outperform" dan meningkatkan target harga.