Jasa Marga Bakal Divestasi Aset, Termasuk Jalan Tol

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2016 19:50 WIB
Perusahaan akan melepas seluruh sahamnya di jalan tol JORR W1 dan melepas 10-15 persen saham di Trans Marga Jateng.
Perusahaan akan melepas seluruh sahamnya di jalan tol JORR W1 dan melepas 10-15 persen saham di Trans Marga Jateng. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana untuk mendivestasikan dua asetnya di tahun depan. Upaya ini dimaksudkan untuk menambah dana dalam membangun proyek lain perseroan. Dua aset tersebut merupakan jalan tol JORR W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) dan PT Trans Marga Jateng (TMJ).

Direktur Keuangan Jasa Marga Anggiasari Hindratmo menerangkan, perusahaan akan melepas 10 persen hingga 15 persen kepemilikannya di TMJ. Saat ini, perusahaan menggenggam 70 persen saham di TMJ. Artinya, sisa saham yang dimiliki perusahaan nantinya tersisa sekitar 60 persen.

Sementara itu, perusahaan akan melepas seluruh sahamnya di jalan tol JORR W1. Hal ini dikarenakan perusahaan terbilang minoritas dengan hanya memiliki 19 persen dari total saham yang ada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapannya bisa booked financial lebih Rp1 triliun dari itu," ungkap Anggiasari, Senin (19/12).

Selain mendivestasikan asetnya, Jasa Marga juga tengah mengkaji sekuritisasi aset untuk menambah modal perusahaan pada tahun 2017. Rencananya, sekuritisasi aset tersebut akan dilakukan dengan skema, seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA). Namun, perusahaan belum memutuskan skema tersebut dengan lebih detil.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebutkan, sekuritisasi dapat menjadi jalan keluar bagi pembiayaan infrastruktur. Tetapi, sayang, perusahaan masih enggan melakukan hal tersebut lantaran takut kehilangan pendapatan dari aset yang disekuritisasi tersebut.

"Di Indonesia, kebanyakan perusahaan inginnya memiliki terus. Saya sudah sampaikan, misalnya ke Waskita Karya, supaya salah satu jalan tolnya dilepas biar dapat modal lagi untuk bikin yang lain. Kan kalau hanya disimpan sendiri, meski menguntungkan tapi ya gitu-gitu aja. Jadi, sekarang kami mau swastakan," kata Jokowi bulan lalu.

Sementara, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menuturkan, aset yang akan disekuritisasi merupakan aset yang sudah menguntungkan. Sebut saja, Jasa Marga, jalan tol yang menguntungkan.

Namun, sebelum melakukan sekuritisasi, Jasa Marga perlu melakukan pemisahan (spin off) terlebih dahulu karena jalan tol yang ada di Jakarta bukan termasuk bagian dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), sehingga perlu dibentuk entitas.

"Karena diperoleh saat Jasa Marga masih menjadi operator, jadi harus di spin off dulu menjadi entitas, sehingga butuh waktu lama. Jadi, next lah (nanti). Tol Jagorawi itu termasuk yang tadi, perlu spin off," tuturnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER