Demi Laba, Krakatau Steel Incar Penjualan US$2 Miliar di 2017

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 06:42 WIB
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berharap perbaikan kinerja keuangan dengan membaiknya harga baja pada tahun ini.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berharap perbaikan kinerja keuangan dengan membaiknya harga baja pada tahun ini. (www.krakatausteel.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berharap perbaikan kinerja keuangan dengan membaiknya harga baja pada tahun ini. Pasalnya, produsen baja ini telah menderita rugi sejak tahun 2011 hingga kuartal III tahun ini.

Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar mengungkapkan, perusahaan menargetkan penjualan dapat mencapai US$1,9 miliar-US$2 miliar. Dengan begitu, ia berharap paling tidak perusahaan dapat meraih laba bersih tahun depan.

Seperti diketahui, harga baja membaik setelah mengalami penurunan selama tahun 2014 hingga 2015 dan berada di titik terendah pada Desember tahun lalu yaitu, sekitar US$400 per ton untuk jenis US Midwest HRC dan sekitar US$300 untuk jenis China Domestic HRC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi minimal harusnya ada perbaikan, harga kan naik. Yah, jadi mohon maaf kami sambil mau tidur pun senyum begitu gitu," imbuhnya.

Perusahaan juga menargetkan kenaikan penjualan menjadi sekitar 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton dari prediksi total penjualan akhir tahun ini sebanyak 2,3 juta ton.

Sementara, hingga akhir kuartal III tahun ini, perusahaan membukukan penjualan sebanyak 1,7 juta ton. Angka tersebut naik 22,25 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 1,4 juta ton.

Perusahaan pun optimistis target penjualan dapat terwujud ditunjang oleh proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II (Japek II). Namun sebenarnya, perusahaan belum resmi mendapatkan proyek tersebut, tetapi Sukandar optimis proyek Japek II akan digenggam oleh Krakatau Steel.

Melalui proyek jalan tol Japek II sepanjang 36 kilometer (km), baja yang dibutuhkan sebesar 250 ribu ton dan perlu disuplai dalam 10 bulan pertama sejak awal tahun depan. Proyek itu ditargetkan selesai dalam 21 bulan.

Selain itu, perusahaan juga akan menjual 100 ribu ton baja untuk proyek jaringan transmisi 46 ribu kilo meter sirkit (KMS) PLN. Proyek transmisi ini merupakan bagian dari proyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW) PLN, di mana kebutuhan baja sebesar 100 ribu ton dibutuhkan sejak November tahun ini hingga November 2017.

"Baja telah dikirim melalui anak usaha Krakatau Steel, dilakukan pengiriman pertama pada tanggal 26 Oktober lalu," jelas dia.

Sekadar informasi, hingga kuartal III tahun ini perusahaan membukukan rugi US$114,69 juta. Angka tersebut turun 28,42 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$160,23 juta. Selain itu, pendapatan perusahaan turun tipis 0,10 persen menjadi US$982,28 juta dari sebelumnya US$993,38 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER