Pasok Listrik ke Proyek MRT, PLN Patok Harga Lebih Mahal

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 11:41 WIB
PLN memasang tarif kepada PT MRT Jakarta Rp1.300 per kwh, di atas tarif listrik tegangan tinggi per Desember 2016 sebesar Rp1.003,66 per kwh.
PLN memasang tarif kepada PT MRT Jakarta Rp1.300 per kwh, di atas tarif listrik tegangan tinggi per Desember 2016 sebesar Rp1.003,66 per kwh. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) menyuplai listrik dengan daya hingga 60 megawatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang saat ini proyeknya tengah dalam penyelesaian.

Suplai listrik tersebut juga akan dimanfaatkan untuk operasional sistem MRT yang mencakup suplai listrik untuk jalur kereta, stasiun serta depo MRT dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.

Kepala Divisi Operasional Regional Jawa Bagian Barat PLN Nyoman Astawa mengatakan kerja sama tersebut merupakan bagian penyelesaian pekerjaan konstruksi MRT Jakarta Koridor Selatan-Utara fase 1 (Lebak Bulus - Bundaran HI) yang saat ini proses pengerjaannya telah mencapai 62 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PLN juga akan mengembangkan kapasitas PLTD Senayan dari semula 18 MW menjadi 60 MW untuk menjaga aliran listrik tetap mengalir ke MRT meski terjadi black out (pemadaman). Hal ini penting dilakukan, agar operasional MRT tetap berlangsung meski tengah terjadi pemadaman listrik serentak di wilayah DKI Jakarta.

"PLTD di Senayan akan ditingkatkan kapasitasnya untuk mem-back up kalau terjadi black out, sehingga diusahakan jika terjadi black out, dalam waktu 6 menit listrik sudah bisa tersuplai ke MRT dan penumpang tetap aman dan nyaman," ujar Nyoman dalam acara penandatanganan kerja sama jual beli listrik MRT dan PLN, Rabu (21/12).

Nyoman memperkirakan kebutuhan listrik operasional MRT Jakarta pada saat jam sibuk (peak hour) akan mencapai 60 MW per hari. Kapasitas tersebut dinilai sanggup memfasilitasi operasional kereta yang ditargetkan datang setiap 5 menit sekali selama 19-20 jam per hari.

Untuk fasilitas ini, PLN sendiri memasang tarif lebih tinggi kepada PT MRT Jakarta yakni Rp1.300 per kwh. Sekadar informasi, untuk tarif listrik tegangan tinggi, per Desember 2016 PLN mematok harga Rp1.003,66 per kwh.

"Karena ini layanan khusus, tarifnya tentu jadi sedikit lebih mahal. Karena ini perlu suplai keandalan yang lebih tinggi daripada pelanggan biasa," ujar Nyoman.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan sebenarnya proses keja sama dengan PLN sudah berjalan sejak lama. PLN dan MRT sudah bekerjasama secara intensif untuk membangun proyek ini.

Saat ini PT MRT Jakarta juga tengah membangun gardu induk 150 kV di Taman PKK Sambas, Jakarta Selatan dan Sistem Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150kV yang akan tersambung ke Gardu Induk PLN di Pondok Indah dan Gardu Induk PLN si CSW. Gardu Induk di Taman PKK Sambas dijadwalkan aktif pada Desember 2017.

"Selain konstruksi fisik MRT yang paling penting adalah suplai listrik. Karena sering juga terjadi breakdown itu berhubungan dengan power supply, ini sangat penting dari segi kapasitas dan ketersediaannya," ujarnya.

Pembangunan MRT Jakarta sendiri ditargetkan dapat selesai pembangunan konstruksinya pada pertengahan 2018 dan bisa beroperasi penuh pada Februari 2019 mendatang. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER