Topang Likuiditas, Bank Jateng Utang Rp1 Triliun dari BCA

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 18:50 WIB
Penarikan pinjaman juga tak terlepas dari ketatnya likuiditas bank daerah milik pemda Jateng tersebut jelang akhir tahun.
Penarikan pinjaman juga tak terlepas dari ketatnya likuiditas bank daerah milik pemda Jateng tersebut jelang akhir tahun. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas akhir tahun, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) mencairkan fasilitas pinjaman bilateral sebesar Rp1 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Penarikan pinjaman juga tak terlepas dari ketatnya likuiditas bank daerah milik pemda Jateng tersebut. "Isunya adalah BPD itu kebanyakan harus menghadapi isu likuiditas di akhir tahun," tutur Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng setelah menandatangani kesepakatan dengan BCA, Rabu (21/12).

Kesepakatan Bank Jateng dengan bank swasta nomor wahid tersebut, menurutnya, penuh manfaat, karena tidak perlu berlama-lama mencairkan pinjaman ketimbang harus merilis surat utang (obligasi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, bunga yang dipatok untuk pinjaman tersebut sesuai Jakarta Interbank Offer Rate (JIBOR) tenor tiga bulan ditambah 1,25 persen per tahun.

Supriyatno menerangkan, pinjaman tersebut digunakan untuk mengganti ketersediaan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang banyak jatuh tempo jelang pergantian tahun ini.

Di samping itu, fasilitas pinjaman dari BCA juga akan digunakan perseroan untuk menopang aktivitas penyaluran kredit atau pembiayaan, terutama untuk sektor produktif.

Sebagai informasi, tahun ini, Bank Jateng menargetkan pertumbuhan portfolio kredit di sektor produktif bisa mencapai 30-32 persen. Angka tersebut dipatok berdasarkan kenyataan masih tingginya permintaan kredit produktif jika dibandingkan dengan kredit konsumsi.

"Dengan tambahan Rp1 triliun, bisa kami gunakan untuk pembangunan infrastruktur. Sekarang, Bank Jateng sedang gencar mengejar pembangunan jalan tol, perumahan. Tentunya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga kita perhatikan," katanya.

Supriyatno menambahkan, dengan tambahan modal tersebut, perseroan juga akan terus fokus untuk memperluas pelayanan di wilayah Jawa Tengah. Saat ini, Bank Jateng telah memiliki 36 kantor cabang, 113 kantor cabang pembantu, serta 149 kantor kas yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER