Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan kenaikan penjualan hingga 32,81 persen di tengah pembangunan infrastruktur yang dipastikan terus menggeliat pada tahun depan. Keuntungan bersih pun ditaksir bertambah.
Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo menyatakan, perusahaan melihat proyek infrastruktur dan gedung masih akan menjadi pendorong terbesar bagi pendapatan perusahaan.
Ia mengungkapkan, pihaknya berharap penjualan perusahaan dapat mencapai Rp25,74 triliun pada tahun depan atau naik dibandingkan dengan target penjualan akhir tahun ini sebesar Rp17,29 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejalan dengan kenaikan tersebut, Wijaya Karya optimis dapat mengantongi laba bersih hingga Rp1,21 triliun pada 2017. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan target laba bersih tahun ini sebesar Rp940 miliar.
Bintang menuturkan, optimisme perusahaan pada tahun depan tak lepas dari raihan kontrak tahun ini yang telah melebihi target menjadi Rp82,3 triliun dari target sebesar Rp81,5 triliun.
"Kami optimistis melihat proyek infrastruktur pemerintah yang terus digenjot, juga untuk tahun depan," kata Bintang, Kamis (22/12).
Sementara itu, perusahaan akan mengalokasikan belanja modal (
capital expenditure/capex) sebesar Rp12,01 triliun. Menurut Bintang, belanja modal tersebut terdiri dari aset tetap Rp871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp1,19 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp2,28 triliun, pengembangan usaha Rp2,36 triliun, pengembangan usaha di luar PMN yang terdiri dari paket 1 sebesar Rp1,46 triliun dan paket 2 sebesar Rp3,9 triliun.
Wijaya Karya juga telah memantapkan niatnya untuk membawa anak usahanya PT Wika Realty dan PT Wika Gedung untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun depan.
Direncanakan, salah satu dari keduanya akan melakukan pemawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada semester I 2017 dan satunya pada semester II 2017.
"Ada yang semester I dan II, ya bisa Wika Realty bisa Wika Gedung yang IPO pada semester I," jelas Bintang.
Keduanya akan melepas saham ke publik sekitar 30 persen hingga 35 persen. Menurut Bintang, hasil dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha masing-masing perusahaan. Namun, untuk Wika Realty sendiri dipastikan untuk menambah
land bank tahun depan.
"Untuk perluasan
land bank kan lebih bagus dananya dari IPO, kalau pakai kredit bank kurang pas karena kan jangka pendek, enggak pas, harus jangka panjang," pungkasnya.