Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) tahun depan akan kembali meningkat ditopang laju industri pengolahan non-minyak dan gas bumi (migas).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencatat, sepanjang 2016, PDB berada dikisaran 5 sampai 5,3 persen. Sementara di 2017 mendatang, PDB diramalkan dapat menyentuh angka 5,1 persen sampai 5,4 persen.
"Untuk 2017, industri pengolahan migas diproyeksi tumbuh 5,2 persen sampai 5,5 persen dan industri pengolahan non-migas diproyeksikan tumbuh kisaran 5,2 persen sampai 5,4 persen," ungkap Airlangga di kantornya, Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi Partai Golkar percaya bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun depan akan kembali mendapat kontribusi yang besar dari industri pengolahan non-migas.
Pasalnya, sepanjang 2016, Kemenperin memproyeksikan, industri pengolahan non-migas dapat tumbuh direntang 4,67 persen sampai 5 persen.
Namun, realisasinya justru lebih tinggi dari itu. Airlangga mencatat industri pengolahan non-migas menyumbang sekitar 17,82 persen dari total PDB 2016 sampai kuartal III.
Selain meningkatnya pertumbuhan industri pengolahan non-migas, Airlangga juga meyakini, tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi meningkat, ia yakin sektor investasi juga akan menerima imbas peningkatan, yang kemudian diteruskan kepada industri. Sebab, investasi di tahun depan menjadi salah satu penopang pertumbuhan industri.
"Selain itu, perhatian Pemerintah yang tinggi terhadap pengembangan SDM industri juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi, dan produktivitas di sektor industri," tutup Airlangga.
(gen)