Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meramal tiga sektor industri bakal berjaya sepanjang 2017 berbekal tingginya permintaan masyarakat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, sektor industri yang bakal tumbuh paling tinggi tahun depan adalah industri logam dasar. Jika tahun ini industri logam penopang produksi otomotif, manufaktur, dan infrastruktur tersebut hanya mampu melaju 1,5 sampai 1,8 persen maka tahun depan angkanya melonjak sampai dua kali lipat.
“Tahun depan bisa tembus 3,8 persen sampai 4,0 persen. Karena daya beli masyarakat membaik serta proyek infrastruktur pemerintah,” kata Airlangga di kantornya, Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor industri kedua yang jadi primadona tahun depan menurut analisis pemerintah adalah industri tekstil dan pakaian jadi. Tahun depan, para pelaku industri tersebut diyakini Airlangga bakal menikmati pertumbuhan 1,6 sampai 1,8 persen. Dibandingkan dengan proyeksi tahun ini 0,9 sampai 1,2 persen.
Ketiga, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik diprediksi akan tumbuh dari kisaran 5,5 sampai 6 persen di 2016, menuju ke level 6,2 sampai 6,5 persen tahun depan.
“Dua kelompok industri tersebut juga meningkat karena permintaan masyarakat yang semakin membaik,” kata Airlangga.
Sektor TerpurukNamun, politisi Partai Golkar juga mengkhawatirkan masih lesunya permintaan untuk tiga sektor industri di 2017.
Industri pertama yang diramalkan akan terpuruk yakni industri karet, barang dari karet, dan plastik.
Sektor ini diprediksi akan menurun drastis dari proyeksi pertumbuhan 2016 sekitar 8,4 persen sampai 8,8 persen ke kisaran 2,1 persen sampai 2,5 persen di tahun depan.
"Sektor karet masih rendah karena harga komoditas. Tapi harga sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dengan harga naik bisa mendorong ekspor," kata Airlangga.
Kemudian, sektor lain yang juga diproyeksi akan menurun adalah industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki yang diproyeksi tumbuh 5,2 persen sampai 5,5 persen.
Padahal di tahun ini, Kemenperin memperkirakan pertumbuhan industri berada dikisaran 8,3 persen sampai 8,6 persen.
Industri ketiga yang juga diperkirakan terpuruk, yakni industri kimia, farmasi, dan obat tradisional. Diperkirakan hanya tumbuh 4,5 persen sampai 4,7 persen dari tahun ini 5,2 persen sampai 5,6 persen di tahun ini.
(gen)