Pertamina Bidik Laba US$3,04 Miliar Tahun Depan

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 14:56 WIB
Peningkatan target laba bersih tersebut ditopang oleh bertambahnya target pendapatan Pertamina tahun depan menjadi US$42,59 miliar.
Peningkatan target laba bersih tersebut ditopang oleh bertambahnya target pendapatan Pertamina tahun depan menjadi US$42,59 miliar. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ss/mes/15)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menargetkan dapat meraih laba bersih sebesar US$3,04 miliar. Angka tersebut naik 5,55 persen dari prognosa perolehan laba bersih tahun ini sebesar US$2,88 miliar.

Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng menjelaskan, hal tersebut masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jumat (23/12).

"Disepakati semua rencana kerja yang menantang karena akan lebih baik dari tahun ini, dalam RKAP laba bersih tumbuh hampir enam persen," ungkap Tanri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan laba bersih didorong oleh bertambahnya pendapatan badan usaha milik negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi (migas) tersebut sebesar 15 persen. Dari prognosa tahun ini sebesar US$37,03 miliar menjadi US$42,59 miliar.

Adapun, untuk ebitda sendiri ditargetkan tumbuh enam persen dari target prognosa 2016 sebesar US$6,98 miliar menjadi US$7,43 miliar, dengan ebitda margin yang ditargetkan turun delapan persen menjadi 17,4 persen dari prognosa 2016 sebesar 18,9 persen.

Seperti diketahui, ebitda merupakan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau earning before interest, taxes, depreciation, and amortization.

Menurut Tanri, kinerja sepanjang 2016 ini dinilainya sudah bagus. Tetapi dalam RUPS, pemegang saham memberikan sejumlah target baru bagi manajemen agar Pertamina bisa lebih baik lagi tahun depan.

"Dan hal ini tidak gampang, oleh sebab itu, ini tantangan," imbuh dia.

Meski menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, tetapi RUPS Pertamina justru sepakat menurunkan alokasi belanja modal sebesar 3 persen dalam RKAP 2017 menjadi hanya US$6,7 miliar dari alokasi belanja modal 2016 sebesar US$6,9 miliar.

"Dari hulu kami ingin lebih agresif mencari ladang untuk bisa menambah cadangan kami, baik di dalam maupun di luar negeri. Khususnya di luar negeri," ungkap Tanri.

Seperti diketahui, Pertamina membukukan laba sebesar US$2,83 miliar hingga kuartal III tahun ini. Perolehan itu dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan laba sepanjang 2015 sebesar US$1,42 miliar.

Sementara, pendapatan Pertamina pada kuartal III baru mencapai 61,74 persen atau sebesar US$26,62 miliar dari realisasi pendapatan tahun 2015 sebesar US$41,76 miliar. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER