Jakarta, CNN Indonesia -- Konsumsi listrik saat Natal dan tahun baru diperkirakan turun hingga 24 persen. Penurunan terjadi karena perkantoran dan industri meliburkan aktivitasnya selama beberapa hari.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan, penurunan konsumsi listrik lumrah terjadi saat hari besar nasional.
"Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, serta hari besar lainnya penggunaan listrik memang berkurang khususnya pada perkantoran atau industri. Hal ini mempengaruhi tinggi dan rendahnya beban puncak kelistrikan," kata Jonan dalam keterangan tertulis Satuan Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara, Sabtu (24/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini Jonan bersama Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman berkunjung ke PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali untuk meninjau kondisi kelistrikan untuk menghadapi Natal dan tahun baru.
Soal penurunan konsumsi listrik, PLN juga sudah memperhitungkan bahwa beban puncak saat perayaan Natal dan tahun baru diperkirakan berkurang 18 - 24% dibandingkan hari biasa.
Beban puncak saat Natal tahun ini diperkirakan turun 18%. Sementara saat tahun baru berkurang lebih banyak yakni 24%.
"Kondisi ini terjadi karena pada dua hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik sangat besar dan perkantoran serta pusat-pusat bisnis berhenti beroperasi," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.
Turunnya konsumsi membuat pasokan listrik selama periode Natal dan tahun baru untuk Jawa-Bali berada dalam kondisi cukup. Dengan begitu PLN akan memiliki cadangan listrik cukup besar.
Beban puncak kondisi kelistrikan Jawa Bali, saat ini mencapai 25.051 MW. Kondisi beban puncak siang hari sebesar 24.134 MW dengan cadangan sebesar 32.34%. Pada saat malam Natal 2016 diperkirakan beban puncak mencapai 20.386 MW terjadi pada pukul 19.00 WIB.
Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 MW pada pukul 19.00 WIB. Untuk beban puncak pada 1 Januari 2017 siang, diperkirakan sebesar 16.882 MW terjadi pukul 13.30 WIB.
PLN memperkirakan secara umum beban puncak kelistrikan Jawa Bali pada tahun 2017 akan mencapai 26.053 MW atau tumbuh 4 %.
(sur)