Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono percaya diri instansinya bisa merealisasikan program pembangunan 1 juta rumah tahun ini, setelah dua tahun berturut-turut tidak berhasil memenuhi ekspektasi.
Optimisme Basuki dipicu oleh adanya peningkatan jumlah rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berhasil dibangun tahun lalu.
“Jika 2015 lalu jumlah capaian program hanya sekitar 700 ribuan unit dan 2016 mencapai 805.169 unit rumah, maka tahun ini kami lebih optimis program ini bisa terus ditingkatkan. Apalagi kebutuhan rumah bagi masyarakat di Indonesia terus meningkat setiap tahun,” kata Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (4/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan bosnya, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengaku siap mencapai target tahun ini.
Berbagai kemudahan perizinan yang diberikan oleh pemerintah, serta adanya dukungan pembiayaan perumahan bagi masyarakat melalui KPR FLPP diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah yang layak huni dengan harga yang terjangkau.
Syarif menerangkan, porsi pembangunan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non MBR pada pelaksanaan program 1 juta rumah tahun ini tidak mengalami perubahan yaitu 700 ribu rumah untuk MBR dan sisanya 300 ribu rumah untuk masyarakat non MBR.
Untuk mendorong tercapainya target tahun ini, Kementerian PUPR menurutnya akan menggandeng berbagai pemangku kepentingan di bidang perumahan seperti Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, Pengembang, Perusahaan melalui Program
Corporate Social Responsibility (CSR), perbankan dan masyarakat.