BKPM: Penguatan Dolar AS Bakal Kerek Sektor Pariwisata

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2017 06:55 WIB
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis mencapai target realisasi investasi tahun 2017 yang dipatok sebesar Rp678,8 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis mencapai target realisasi investasi tahun 2017 yang dipatok sebesar Rp678,8 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis mencapai target realisasi investasi tahun 2017 yang dipatok sebesar Rp678,8 triliun, naik 14 persen dari tahun lalu Rp594,8 triliun. Penguatan dolar AS dinilai menjadi keuntungan bagi sektor pariwisata.

"Kalau kita lihat target realisasi investasi untuk tahun 2017 memang cukup ambisius tetapi masih selaras dengan tren di dua, tiga tahun terakhir," tutur Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam diskusi dengan awak media di Pacific Place, Rabu (4/1).

Pria yang akrab disapa Tom ini mengungkapkan optimisme tersebut dipicu oleh pandangan investor yang melihat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang paling menarik di antara kawasan Asia bahkan dunia. Jika dibandingkan negara lain, Indonesia merupakan negara yang paling stabil, aman, dan konsisten dalam menjalankan reformasi ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, Indonesia merupakan negara yang paling aman, paling stabil dan paling reformis. Coba, tanpa menyebut nama, banyak negara lain mengalami pemakzulan kepala negara," ujar Mantan Menteri Perdagangan ini.

Tom mengingatkan bahwa BKPM harus mampu menjaga agar tren kenaikan realisasi investasi terus terjaga dan berkelanjutan. Tahun depan, BKPM menargetkan realisasi investasi mencapai Rp863 triliun atau loncat 45 persen dari tahun lalu.

Lebih lanjut, untuk tahun ini, Thomas ingin mendorong lebih banyak investasi ke sektor jasa, misalnya pariwisata. Hal ini akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, khususnya Kementerian Pariwisata.

Strategi ini sejalan dengan keinginan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan 10 lokasi pariwisata andalan baru di Indonesia diantaranya Danau Toba, Pulau Komodo, dan Candi Borobudur.

Selain itu, kecenderungan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang negara lain di dunia, juga menjadi peluang Indonesia untuk mengambil porsi wisatawan asing.

"Misalnya, bagi Jepang yang mata uangnya melemah terhadap dolar AS, wisata ke Hawaii akan menjadi lebih mahal dibandingkan ke Indonesia," ujarnya.

Meskipun akan mendorong investasi sektor jasa, BKPM juga tetap memiliki strategi untuk meningkatkan investasi ke salah satu sektor andalan, yaitu sektor pengolahan.

Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, mengatakan tahun ini BKPM ingin mendorong diversifikasi investasi sektor pengolahan. Artinya, investasi akan diarahkan untuk membuka sektor pengolahan yang lebih banyak memberikan nilai tambah.

"Sumber daya kita kan banyak, misalnya mineral tidak hanya ke feronikel tetapi sampai ke stainless steel, bauksit tidak hanya sampai ke alumina tetapi ke aluminium," jelas Azhar.

Sebagai informasi, per kuartal III tahun lalu, realisasi investasi Indonesia telah mencapai Rp453 triliun atau naik sekitar 13,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, BKPM akan mengungkapkan realisasi investasi tahun lalu pada pekan keempat Januari. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER