Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menerbitkan surat utang (obligasi) global sebesar US$1,5 miliar pada kuartal kedua tahun ini. Jadwal ini mundur dari rencana awal, yaitu kuartal pertama.
“Kemungkinan April. Nilainya masih tetap,” tutur Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, seperti dilansir ANTARA, Kamis (5/1).
Penerbitan obligasi global tersebut, sambung dia, mundur lantaran modal perseroan masih gemuk. Selain itu, perusahaan pelat merah tersebut hingga kini belum menunjuk penjamin emisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Agak mundur. Kemarin juga kami dapat uang dari penyertaan modal negara (PMN) sudah turun Rp23,6 triliun. Subsidi juga masuk Rp10,9 triliun. Jadi, kami sedang kaya,” imbuhnya sembari berkelakar.
Adapun, obligasi global tersebut rencananya akan ditawarkan ke investor di Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa.
Sebelumnya, Sofyan menyebutkan, hasil penerimaan obligasi global akan digunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi perseroan dalam jangka menengah.
Ia berhitung, kebutuhan pembiayaan pembangkit, transmisi, dan distribusi dalam lima tahun ke depan berkisar Rp170 triliun.
Nah, selain dari internal, pembiayaan proyek-proyek PLN juga diperoleh dari obligasi global maupun obligasi rupiah, serta pinjaman perbankan.
(bir/gen)