Harga Emas Mengilap Menyusul Pelemahan Dolar AS

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jan 2017 09:05 WIB
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$11,1 atawa 0,94 persen menjadi US$1.196,60 per ons.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$11,1 atawa 0,94 persen menjadi US$1.196,60 per ons. (REUTERS/Petr Josek).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Rabu (11/1) waktu Amerika Serikat atau Kamis pagi, menyusul pelemahan nilai tukar dolar AS setelah pernyataan Presiden AS terpilih Donald Trump yang dinilai memicu ketidakpastian di pasar keuangan.

Seperti dilansir ANTARA, Kamis (12/1), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$11,1 atawa 0,94 persen menjadi US$1.196,60 per ons.

Saham-saham AS juga rontok, dipimpin oleh saham-saham produsen obat-obatan usai Trump menyebut bahwa perusahaan-perusahaan farmasi telah melakukan sesuatu yang buruk dengan memberlakukan harga obat sangat mahal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dolar AS tercatat turun hingga 0,4 persen, terutama terhadap enam rivalnya menjadi 101,57. Sementara, ekuitas AS naik-turun seiring dengan pernyataan pertama Trump dengan jabatan barunya.

Emas berbanding terbalik diperngaruhi oleh pergerakan dolar AS. Sehingga, pelemahan greenback membuat harga aset-aset dalam mata uang dolar AS, termasuk emas, di pasar global menjadi lebih murah untuk pembeli yang menggunakan unit moneter lainnya.

Adapun, perak untuk pengiriman Maret turun dua sen atau sekitar 0,12 persen menjadi ditutup pada US$16,828 per ons. Platinum untuk pengiriman April turun 6,4 dolar AS atawa 0,65 persen menjadi ditutup pada US$976,40 per ons. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER