Sri Mulyani Tak Mau Panik Menanti Pidato Perdana Trump

CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2017 14:14 WIB
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan mencermati pidato Trump dari berbagai aspek tanpa melupakan fundamental kekuatan ekonomi Indonesia.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan mencermati pidato Trump dari berbagai aspek tanpa melupakan fundamental kekuatan ekonomi Indonesia. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi bakal terjadi gejolak pasar keuangan dunia yang bersifat temporer, saat inaugurasi Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump pada 20 Januari mendatang. Namun, ia meyakini pelaku pasar dalam negeri untuk tidak latah bersikap panik, karena fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menyebut antisipasi gejolak ekonomi pasca pidato Trump telah terlihat dari pelemahan sejumlah indeks pasar saham global menjelang hari bersejarah bagi dunia politik negeri Paman Sam itu.

Dalam sambutannya di acara Bank Dunia, Selasa (17/1), Sri Mulyani mengatakan sebagai negara terbesar di dunia, AS memiliki pengaruh sangat besar terhadap kondisi politik maupun perekonomian global. Hal ini terbukti dari beragam reaksi pasar global yang timbul usai pengumuman hasil pemilu AS yang memenangkan Trump sebagai presiden ke-45.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari reaksi tersebut, ada yang merasa optimistis atas rencana Trump yang ingin melonggarkan kebijakan fiskal dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui sektor infrastruktur. Namun ada pula yang merasa pesimistis oleh rencana Trump yang ingin memperketat keamanan negara melalui sejumlah kebijakan yang sifatnya proteksionis.

"Namun kombinasi antara optimisme dan pesimisme itu, optimisme masih sedikit lebih kuat. Itulah mengapa pasar sedikit khawatir pada bulan pertama setelah pemilu. Perlu dicermati, minggu ini semua indeks mengoreksi ke bawah, berarti mereka menjadi lebih cemas tentang apa yang terjadi menjelang pelantikan Trump," ujar Sri Mulyani.

Lihat Fundamental

Indonesia memang tengah dihadapkan oleh sejumlah ketidakpastian yang berasal dari global. Ketidakpastian global, beriringan dengan permasalahan perdagangan Internasional yang melemah, perlambatan investasi, arus modal keluar hingga persepsi negatif dari kalangan investor.

Menurutnya, bagi para pengambil kebijakan khususnya pemerintah, reaksi pasar menjadi salah satu hal yang patut mendapat perhatian khusus. Namun, sikap saat mengambil kebijakan jangan berdasarkan sentimen yang sifatnya sementara.

"Untuk pembuat kebijakan, reaksi pasar dan sentimen merupakan satu hal. Tapi kita tidak boleh dan tidak bisa digerakkan atau dipengaruhi oleh reaksi pasar yang sifatnya hanya headline harian. Kita harus melihat lebih lanjut tentang gejala yang sifatnya fundamental. Jadi kita tidak hanya didorong oleh gejala tapi kami benar-benar harus melihat fundamental," jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER