Badan Kebijakan Fiskal Pantau Kebijakan Trump

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2017 12:16 WIB
Badan Kebijakan Fiskal menyatakan salah satu kebijakan Trump yang menjadi perhatian pemerintah adalah keluarnya AS dari kerangka kemitraan Trans-Pasific.
Badan Kebijakan Fiskal menyatakan salah satu kebijakan Trump yang menjadi perhatian pemerintah adalah keluarnya AS dari kerangka kemitraan Trans-Pasific. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menanti realisasi kebijakan Donald J Trump pasca dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 pekan lalu.

"Kami perhatikan terus perkembangan kebijakannya seperti apa. Hari-hari ini kami perhatikan terus efek-efeknya," tutur Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (23/1).

Menurut Suahasil, beberapa kebijakan Trump yang menjadi perhatian pemerintah diantaranya keluarnya AS dari kerangka kemitraan Trans-Pasific (TPP) hingga pemangkasan pajak korporat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Suahasil menekankan realisasi kebijakan lebih penting dibandingkan retorika rencana kebijakan. Karenanya, pemerintah tak ingin khawatir maupun melakukan antisipasi berlebihan yang bisa menimbulkan kepanikan pelaku pasar.

Lebih lanjut, Suahasil juga enggan mengomentari rencana susunan kabinet yang akan diusung Trump.

"Kami menunggu kebijakkannya, bukan hanya orang-orangnya doang," ujarnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri berpotensi bangkit (rebound) pada perdagangan hari ini didorong oleh penguatan saham Wall Street pada perdagangan Jumat lalu (20/1) usai pidato perdana Trump dalam inaugurasinya.

Analis Binaartha Securities Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar merespons positif pidato Trump yang kembali menegaskan kebijakannya untuk memprioritaskan kepentingan AS. Meski isi pidato pengusaha real estate itu dinilai tidak spesifik, tetapi semangat dan motivasi yang disampaikannya membangkitkan rasa optimisme pasar sehingga Wall Street menguat.

“Sikap optimisme yang diperlihatkan pelaku pasar bursa global bisa menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Jadi yang sebelumnya khawatir menjadi optimistis dengan pemerintahan Trump, itu akan terefleksi pekan ini,” tutur Reza saat dihubungi CNNIndonesia.com akhir pekan lalu. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER