Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank KEB Hana) menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan dari lini bisnis
wealth management dua kali lipat dari pendapatan yang diraihnya tahun 2016.
Funding & Wealth Management Business Head Bank KEB Hana Gempur Eskandaru Widiansyah menyatakan, total pendapatan dari lini bisnis
wealth sendiri sebesar Rp25 miliar pada tahun lalu. Artinya, perusahaan menargetkan paling tidak sebesar Rp50 miliar untuk tahun ini.
"Untuk yang premi
bancassurance Rp2,3 triliun, kalau total
under asset management (AUM) atau dana kelolaan
mutual fund masih dibawah Rp20 miliar," ungkap dia, Selasa (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempur menargetkan, proporsi pendapatan
wealth tahun sebesar 30 persen dari kerja sama jalur distribusi
bancassurance yang dilakukan KEB Hana Bank bersama PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia.
Melalui kerja sama ini, keduanya meluncurkan produk iPro-Link. Dengan begitu, kerja sama ini, nasabah Bank KEB Hana akan mendapatkan fasilitas dan kemudahan untuk memiliki layanan proteksi diri pada perusahaan asuransi yang terpercaya.
"Kerja sama strategis antara Bank KEB Hana dan Tokio Marine ini mengambil momentum yang tepat di saat Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif disertai peningkatan jumlah kelas menengah yang signifikan dari tahun ke tahun," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama 2016 mencapai 5,04 persen. Sementara, pada kuartal III 2016, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 5,02 persen.
Sementara itu, Presiden Direktur Tokio Marine Tham Chee Kong menjelaskan, kerja sama ini dapat memperluas pemasaran produknya ditengah tumbuhnya industri asuransi di Indonesia.
Lihat saja, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan industri asuransi di Indonesia sebesar Rp158,68 triliun pada kuartal III 2016. Angka tersebut naik 78,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Selain itu, pertumbuhan investasi juga meningkat 25,7 persen menjadi Rp307,29 triliun.
Untuk diketahui, iPro-Link ini merupakan produk asuransi jiwa unit link yang didesain untuk memaksimalkan porsi investasi agar nasabah mendapatkan imbal hasil yang maksimal.
Martin menjelaskan, produk iPro-Link ini dibebaskan dari biaya akuisisi dan biaya administrasi sejak tahun pertama. Menurutnya, nasabah dapat proteksi atas risiko cacat permanen hingga usia 70 tahun dan proteksi atas risiko nasabah yang meninggal dunia hingga usia 99 tahun.
(gen)