Pertamina Bidik Produksi 1.900 Kiloliter Avtur di Balongan

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2017 09:17 WIB
Hal itu dilakukan PT Pertamina (Persero) untuk mengurangi kuota impor avtur hingga 60 persen di tahun ini.
Hal itu dilakukan PT Pertamina (Persero) untuk mengurangi kuota impor avtur hingga 60 persen di tahun ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) siap mengencangkan ikat pinggang untuk mengurangi kuota impor avtur hingga 60 persen di tahun ini. Hal itu dibarengi dengan menggenjot produksi dari kilang Balongan yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Wakil Direktur Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, kebutuhan impor bahan bakar untuk pesawat mencapai 3.180 kiloliter (Kl) per hari sehingga perseroan membidik produksi avtur kilang Balongan bisa mencapai 1.900 Kl per hari.

"Kalau 1.900 Kl per hari bisa diproduksi sendiri, berarti impornya tinggal 1.200-an Kl per hari," ucap pria yang akrab disapa Abe di kantornya, Selasa (24/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abe bilang, selain mengupayakan agar porsi impor dapat menyusut, perusahaan pelat merah juga berupaya mengimbangi kebutuhan avtur yang terus meningkat setiap tahunnya.

Dalam catatan Pertamina, ada beberapa bandar udara yang memiliki kebutuhan avtur dalam jumlah besar, seperti Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Bandar Udara International Ngurah Rai, Bandar Udara International Sultan Hasanuddin, Bandar Udara International Juanda, dan Bandara Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

"Soetta kebutuhan sudah 700 Kl per hari, Halim sudah terbesar keempat. Kalau seperti itu harus kembangkan produksi dalam negeri kalau tidak kita impor," imbuh Abe.

Selain itu, Pertamina ingin produksi yang meningkat dapat menurunkan harga jual avtur sekaligus memangkas biaya distribusi yang selama ini masih cukup besar.

Ia mencontohkan, selama ini jalur distribusi masih kurang efisien. Produksi avtur umumnya didistribusikan ke Bandara Soekarno Hatta yang selanjutnya didistribusikan lagi ke beberapa bandara terdekat, seperti Bandara Halim, Lapangan Terbang Pondok Cabe, dan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.

Namun, Pertamina ingin membangun pipa transmisi untuk distribusi avtur dan membuat distribusi ke bandara lain langsung diberikan tanpa perlu memasoknya terlebih dahulu ke Bandara Soekarno Hatta.

"Kalau itu bisa, bukan hanya soal impor, tapi saya bisa efisiensi dari sisi distribusinya," tegasnya.

Adapun Pertamina menyebutkan pernah berusaha memproduksi avtur, namun jumlahnya masih sangat kecil, hanya sekitar 200 Kl per hari.

Sementara, sampai saat ini, produksi avtur di kilang Balongan belum terlihat. Selain itu, usia kilang Balongan terbilang cukup tua. Hal ini membuat banyak pihak meragukan kemampuan kilang Balongan dan target yang dibidik Pertamina.

Namun, Abe bilang, perusahaan minyak terbesar di dalam negeri tersebut akan berupaya sedemikian rupa untuk menggenjot produksi avtur di kilang Balongan.

Menurutnya, Pertamina telah memetakan skema produksi bertahap yang akan dikejar pada kilang Balongan. Selain itu, Pertamina menyebut akan menggunakan teknologi dan melakukan perawatan rutin atau turn around pada kilang sehingga kinerja kilang maksimal. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER