Kesal BUMN Korupsi, Menteri Rini Ancam Tahan Bonus Tantiem

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2017 07:45 WIB
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan para direksi BUMN agar tak terkena masalah korupsi dengan memanfaatkan nama dan jabatannya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan para direksi BUMN agar tak terkena masalah korupsi dengan memanfaatkan nama dan jabatannya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta komitmen jajaran direksi perusahaan pelat merah untuk mengubah kebiasaan jelek dalam hal menggunakan nama perusahaan demi mengejar keuntungan sepihak melalui perilaku korupsi.

Rini menekankan, dirinya tak ingin lagi mendengar kasus korupsi yang membelit pejabat BUMN di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti kasus korupsi yang menyeret mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Emirsyah Satar.

"Yang paling utama, jangan sampai hal seperti ini terjadi di bawah pemerintahan Pak Jokowi dan ini berada di bawah pengawasan Menteri BUMN yang sekarang," kata Rini di hadapan para direksi BUMN dalam Executive Leadership Program di kantor Pertamina Pusat, Rabu malam (25/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain meminta komitmen para direksi BUMN untuk tidak korupsi, Rini juga mengingatkan BUMN untuk sadar akan kewajibannya, yakni mencetak keuntungan bagi negara dan masyarakat Indonesia.

"Saya minta untuk menghilangkan kebiasaan jelek dan betul-betul mengedepankan Merah Putih. Marilah menjadi BUMN yang dibanggakan negara," imbuh Rini.

Adapun untuk mengejar komitmen para direksi BUMN, Rini mengancam para direksi dengan bagian keuntungan perusahaan yang dihadiahkan kepada karyawan atau tantiem yang dapat diberikan bila perusahaan memperoleh laba bersih sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

"Bulan Maret belum saya putuskan tantiem, mudah-mudahan tolong ini dijaga dulu," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan para direksi BUMN agar tak terkena masalah korupsi dengan memanfaatkan nama dan jabatannya di perusahaan pelat merah.

"Saya enggak mau nama saya dipakai-pakai. Enggak. Siapapun, entah orang dekat saya, saudara saya. Enggak ada," kata Jokowi di Istana Negara.

Jokowi menekankan, instruksi dan peringatan yang diberikannya ini demi membenahi BUMN. Ia berharap BUMN dapat menggunakan setiap peluang yang ada dengan baik tanpa membuat kesalahan.

"Ini saya ingatkan karena saya mencintai saudara semua. Jangan sampai kena," ucapnya. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER