Izin Impor Gas Dinilai Tak Mempan Pangkas Harga Gas Industri

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 13:16 WIB
Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun khawatir, impor LNG malah membuat beban industri makin membengkak.
Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun khawatir, impor LNG malah membuat beban industri makin membengkak. (www.pgn.co.id).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku usaha pesimistis wacana impor gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) bisa mengefisienkan harga gas bagi industri. Bahkan kebijakan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang teranyar untuk memangkas harga gas, dianggap hanya akan menimbulkan masalah baru.

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun khawatir, impor LNG malah membuat beban industri makin membengkak. Pasalnya, pemerintah juga belum memastikan tentang siapa pihak yang bertanggungjawab membangun infrastruktur penunjang LNG, seperti fasilitas regasifikasi dan jaringan pipa.

"Kalau untuk pembangkit listrik, mungkin PT PLN (Persero) punya fasilitas penerima LNG tersendiri. Tapi kalau bagi industri, bagaimana caranya? Memang secara ekonomi murah, tapi kami ragu ke depannya gas malah tak efisien," ujar Achmad kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, industri sebetulnya lebih memilih untuk menggunakan gas dari dalam negeri. Namun, ia mengatakan, saat ini harganya terbilang tak ekonomis dibanding negara lain. Jika harganya bisa lebih efisien, ia yakin industri tak akan teriak ihwal mahalnya harga gas bagi industri.

Di samping itu, industri juga bisa saja meminta pembukaan keran impor LNG dari dulu untuk menurunkan harga gas bagi industri. Tetapi, asosiasi lebih memilih untuk menyuarakan harga gas domestik yang lebih murah, agar industri hulu migas dan industri pengguna gas bumi bisa memiliki daya saing.

"Ini memang perjalanan yang panjang. Kami suarakan ini sejak 2014. Kami kirim surat ke pemerintah sejak pertengahan 2015 lalu sampai keluar Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III. Sayangnya, implementasinya ya begini-begini saja," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah berencana untuk mengimpor LNG demi mengefisienkan harga gas bagi industri. Namun menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, impor ini masih wacana dan akan dibawa ke rapat Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.

"Kalau debatnya masalah harga, yang penting bersaing saja. Itu keputusannya dari Pak Menko Perekonomin seperti apa. Tapi kalau bisa bersaing, kalau perlu impor, ya impor," jelas Jonan, kemarin. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER