80 Persen Pembiayaan Rumah SMF Masuk Kantong BTN

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 14:44 WIB
SMF mencatat realisasi pembiayaan pinjaman untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di sektor perumahan mencapai Rp5,64 triliun di 2016.
SMF mencatat realisasi pembiayaan pinjaman untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di sektor perumahan mencapai Rp5,64 triliun di 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatat realisasi pembiayaan pinjaman untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di sektor perumahan mencapai Rp5,64 triliun di 2016.

Realisasi ini berhasil melebihi target yang semula dibidik perseroan sebesar Rp4,1 triliun atau tumbuh 136,58 persen.

Direktur Sekuritas dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengatakan, penyaluran tertinggi disalurkan SMF kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN dengan nilai mencapai Rp4,5 triliun atau menyedot 80,35 persen dari total realisasi pembiayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembiayaan terbesar mengalir ke bank umum, yakni BTN. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir selalu BTN karena kami sesama BUMN komitmen untuk KPR ini," ujar pria yang akrab disapa Topo di kantornya, Jumat (27/1).

SMF mencatat, setidaknya ada lima bank umum dan daerah yang paling besar mendapat pembiayaan dari SMF, yakni BTN, Bank Muamalat Rp200 miliar, BPD Sumut Rp200 miliar, BPD Riau Kepri Rp190 miliar, dan BPD Bali Rp20 miliar. Sedangkan beberapa bank lain yang bekerjasama dengan SMF mendapat realisasi pembiayaan di bawah Rp20 miliar.

SMF mencatat, kemampuan perusahaan pelat merah dalam mendongkrak realisasi pembiayaan didukung dengan kesuksesan suntikan modal yang didapat dari penerbitan obligasi sebanyak tiga kali di tahun lalu.

Tercatat, SMF berhasil mendapatkan obligasi sebesar Rp630 miliar, Rp945 miliar, dan Rp1,176 triliun sehingga secara total, SMF mendapat Rp2,751 triliun.

Sedangkan secara akumulasi, sejak didirikan tahun 2005 silam, total pembiayaan SMF sampai akhir Desember 2016 lalu sebesar Rp27,39 triliun atau meningkat 35,26 persen dari tahun sebelumnya, Rp20,25 triliun.

Kemudian, SMF juga mencatat realisasi sekuritisasi mencapai Rp1,5 triliun di tahun lalu. Sayangnya, capaian ini meleset 25 persen dari target di awal tahun yang diharapkan dapat menyentuh Rp2 triliun.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, tak tercapainya target sekuritisasi karena masih rendahnya kerja sama yang dilakukan SMF dengan bank umum maupun bank daerah.

"Sejak tahun 2009-2016, SMF telah memfasilitasi 10 kali transaksi sekuritisasi dimana sembilan kali dilakukan dengan BTN dan satu kali bersama Bank Mandiri," ujar Ananta pada kesempatan yang sama.

Secara akumulasi 2009-2016, nilai sekuritisasi yang dilakukan SMF terhadap BTN mencapai Rp6,65 triliun. Sedangkan dengan Bank Mandiri hanya sekitar Rp500 miliar.

Berdasarkan kinerja perusahaan pelat merah tersebut tercatat, total aset SMF di 2016 mencapai Rp13,12 triliun atau meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya Rp10 triliun. Kemudian laba bersih mencapai Rp318,04 miliar atau terkerek 28 persen dari sebelumnya hanya Rp24,76 miliar. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER