China-Jepang Diramal Terus jadi Penanam Modal Jumbo Indonesia

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 15:22 WIB
Persentase investasi kedua negara tersebut terus meningkat hingga masing-masing 815 persen untuk investasi dari China dan 531 persen dari Jepang.
Persentase investasi kedua negara tersebut terus meningkat hingga masing-masing 815 persen untuk investasi dari China dan 531 persen dari Jepang. (REUTERS/Kimimasa Mayama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Iklim investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia diproyeksi semakin diperkuat oleh dominasi investor China dan Jepang. Pasalnya kedua negara tersebut saat ini menilai Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang menarik.

Menurut Chief Economist PT Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy, dominasi China dan Jepang dalam portofolio investasi di Indonesia mulai dirasakan sejak tahun 2010.

Tercatat, persentase investasi kedua negara tersebut terus meningkat hingga masing-masing 815 persen untuk investasi dari China dan 531 persen dari Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, dominasi investasi Amerika Serikat justru terus mengalami penurunan sejak 2010. Posisi AS dalam daftar tiga besar negara innvestor asing di Indonesia pun harus digeser oleh China pada tahun 2016 lalu.

"Tahun 2010, AS itu menjadi negara yang paling besar angka investasinya di Indonesia, namun sampai sekarang share-nya terhadap total investasi terus turun, dan yang paling menarik adalah China. Porsi invetasi China ke Indonesia itu meningkat, China itu menjadi investor terbesar di Indonesia 2016," ujar Leo, Rabu (1/2).

Leo juga mengatakan, pola investasi berdasarkan sektor di Indonesia juga mengalami perubahan struktural sejak China mulai merambah investasi ke Tanah Air.

Sebelum tahun 2010, China dikenal aktif menggelontorkan investasi di sektor pertambangan dengan nilai mencapai US$80,7 juta, namun beberapa waktu terakhir dominasi investor China mulai beralih ke sektor manufaktur, industri baja, pembangkit listrik serta industri rumahan dengan nilai mencapai US$1,5 miliar per 2016 lalu.

Kondisi tersebut, lanjut Leo, membuat Indonesia bisa sedikit lebih tenang menghadapi ketidakpastian The Fed yang berencana menaikan suku bunga acuannya tahun ini. Pasalnya saat ini, dominasi investasi asing di Indonesia dipegang oleh China dan Jepang, bukan AS.

Terlebih kini perekonomian negara Tirai Bambu itu tengah mengalami kelebihan kapasitas yang mendorong China untuk mengekspor kapasitas itu kepada negara-negara yang masih memiliki punya current account defisit, termasuk salah satunya Indonesia.

"Jadi kita tidak perlu khawatir kalau Fed Rate naik, cost of doing business di global juga akan naik, selama China dan Jepang yang jadi driver investasi kita," katanya.

Khusus untuk tahun ini, tren investasi asing diperkirakan tetap akan mengalir khususnya di sektor manufaktur, sedangkan investasi yang masuk ke sektor komoditas diperkirakan cenderung masih melambat seiring dengan kenaikan harga yang juga lambat. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER