Duet Bulog-PPI Dapat Tugas Sedot 4 ribu Ton Gabah Petani

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2017 07:00 WIB
Mentan Amran Sulaiman mencatat ada tujuh kabupaten yang harga gabahnya berada di bawah batas HPP pemerintah.
Mentan Amran Sulaiman mencatat ada tujuh kabupaten yang harga gabahnya berada di bawah batas HPP pemerintah. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menunjuk Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI untuk menyerap hasil produksi gabah petani di tujuh kabupaten dengan volume 4 ribu ton tahun ini.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, penugasan kepada Bulog dan PPI diberikan lantaran harga gabah di tujuh kabupaten tersebut berada di bawah batas Harga Pokok Penjualan (HPP). Sehingga pemerintah perlu melakukan intervensi untuk menyerap hasil produksi gabah petani.

"Ada tujuh kabupaten, harganya di bawah HPP. Jadi, kami segera bergerak, Bulog sudah bergerak cepat," ujar Amran usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (1/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amran, penugasan kepada dua perusahaan pelat merah tersebut perlu segera dilakukan agar pendapatan para petani di tujuh kabupaten tak kian menipis seiring harga gabah yang melorot sekitar Rp100 hingga Rp200 per kilogram (kg) dari HPP senilai Rp3.700 per kg.

Ketujuh kabupaten yang mengalami penurunan harga gabah, yakni Purworejo Rp3.300 per kg, Jepara Rp3.400 per kg, Kendal Rp3.600 per kg, Banjarnegara Rp3.500 per kg, Grobogan Rp3.500 per kg, Rembang Rp3.500 per kg, dan Tuban Rp3.700 per kg.

Adapun penurunan harga jual gabah di tujuh kabupaten tersebut melorot sekitar 26,37 persen bila dibandingkan rata-rata harga jual gabah sekitar Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kg pada Januari tahun lalu.

Kesiapan Bulog

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengaku siap untuk melaksanakan tugas yang diberikan pemerintah.

"Menteri Pertanian minta kami bergerak, kami ikuti. Kami serap, sudah diambil," kata Djarot pada kesempatan yang sama.

Namun begitu, menurut data serapan gabah Perum Bulog, penugasan dari pemerintah untuk menyerap gabah dengan harga di bawah HPP pada Januari ini terbilang meningkat drastis hingga lima kali lipat.

Catatan Perum Bulog, pada Januari 2016, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut hanya diminta menyerap sebanyak 600 kg sedangkan Januari ini mencapai empat ribu ton.

Adapun secara total, kewajiban serap Perum Bulog pada tahun ini sebanyak 3,2 juta ton. Angka ini meningkat sekitar 10,34 persen dibandingkan realisasi serapan beras sampai akhir tahun lalu sebesar 2,9 juta ton.

Sementara, dari kewajiban serap tahun lalu dan di awal tahun ini, ketersediaan pasokan gabah Perum Bulog mencapai 1,68 juta ton.

"Stok 1,68 juta ton setara untuk beras rakyat miskin kalau dibagikan kepada 321 ribu kepala keluarga, kurang lebih enam sampai tujuh bulan," tutup Djarot.

Harga Naik

Sementara penurunan harga gabah terjadi di tujuh kabupaten, secara nasional harga gabah kering petani (GKP) justru meningkat sekitar 2,83 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga gabah di tingkat petani sebesar Rp4.754 per kg per Januari 2017. Angka ini lebih tinggi sekitar 28,48 persen dari HPP Rp3.700 per kg.

Dalam catatan BPS, harga GKP terendah sebesar Rp3.750 per kg di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara, harga GKP tertinggi sebesar Rp8.700 per kg di Kalimantan Tengah.

Sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani secara rata-rata nasional sebesar Rp5.542 per kg dengan harga terendah sebesar Rp4.550 per kg di Jawa Barat dan harga tertinggi sebesar Rp8.878 per kg di Kalimantan Selatan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER