Dua Menteri Jokowi Beda Suara Soal Kebijakan Impor Bawang

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 13:03 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel kali ini tidak satu suara dalam menyikapi harga bawang merah dan cabai yang mulai naik.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel kali ini tidak satu suara dalam menyikapi harga bawang merah dan cabai yang mulai naik jelang Ramadan dan Idul Fitri 2015.

Amran memastikan stok dan panen bawah merah dan cabai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan hanya perlu diperbaiki pola distribusinya. Sementara Rahmat, memilih untuk membuka keran impor bawang demi meredam harga yang sudah terlanjur melonjak naik.

"Produksi cukup. Bawang, cabai cukup. Tinggal menata distribusi. Tadi kami cek langsung. Kami mengikuti harga bawang, cabai, beras dari produsen, lapangan, sampai ke pasar Keramat Jati. Subuh tadi saya sidak, ternyata betul harga bawang sudah Rp 15 ribu, harga cabai Rp 13 ribu-Rp 15 ribu per kilogram," ujar Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran menjelaskan, para pedagang menyatakan terpaksa melakukan penyesuaian harga bawang dan cabai karena pasokan yang kurang lancar. Namun, para pedagang tersebut telah berjanji kepadanya untuk kembali menurunkan harga jika pasokan lancar.

Berbeda dengan pernyataan Amran, sebelumnya Rahmat Gobel menegaskan pemerintah akan membuka keran impor untuk cabai dan bawang merah guna mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Langkah ini diharapkan bisa menjamin kecukupan pasokan dan menstabilkan harga jual kedua bahan pangan tersebut di dalam negeri.

"Untuk bawang merah dan cabai ada kenaikan harga (pada Mei), tapi pemerintah siap untuk melakukan impor untuk mengendalikan naiknya harga cabai dan bawang merah," ujar Rahmat pekan lalu.

Menurut Rahmat, meskipun masa panen masih berlangsung di sejumlah daerah, tetapi hasil produksi petani lokal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun, kuota impor cabai dan bawang merah masih perlu dihitung dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan potensi produksi dalam negeri.

"Cabai, bawang merah adalah produksi musiman. Kalau dilihat setahun produksi cukup, karena kebutuhan puasa ada kemungkinan ada short supply," kata dia.

Rahmat berdalih kebijakan impor ini disiapkan untuk menghindari terulangnya lonjakan harga cabai hingga menembus Rp 130 ribu per kilogram seperti yang terjadi pada tahun lalu.

Tolak Impor

Menanggapi pernyataan Rahmat tersebut, Amran menegaskan bahwa pembukaan keran impor untuk bawang merah dan cabai adalah opsi terakhir.

"Itu adalah alternatif paling terakhir. Itu paling terakhir. Mudah-mudahan tidak. Itu adalah pilihan paling terakhir," ujarnya berulang kali.

"Yang jelas sampai selesai Lebaran cukup. Kami lihat lapangan tadi, lihat fakta di lapangannya. Kami melihat cukup. Harga stabil," katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER