Sri Mulyani Jaga Tingkat Konsumsi Agar Tak Kendur

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 08 Feb 2017 02:24 WIB
Pasalnya, Sri Mulyani Indrawati menilai perbaikan laju pertumbuhan investasi masih menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah tahun 2017.
Pasalnya, Sri Mulyani Indrawati menilai perbaikan laju pertumbuhan investasi masih menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah tahun 2017. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai perbaikan laju pertumbuhan investasi masih menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah tahun 2017. Sementara, tingkat konsumsi dijaga agar tak kendur.

"Untuk tahun 2017, konsumsi kita jaga paling tidak supaya setara dengan rata-rata 10 tahun sedangkan investasi akan positif lebih besar," tutur Sri Mulyani usai menghadiri sebuah acara di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Selasa (7/10).

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,1 persen (year-on-year/yoy). Untuk mencapai laju ekonomi tersebut, laju investasi ditargetkan sebesar 6 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, pertumbuhan investasi tahun lalu yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat melambat dari 5,01 persen pada 2015 menjadi 4,48 persen.

Sri Mulyani mengungkapkan, timbulnya keyakinan terhadap prospek investasi tahun ini dipicu oleh beberapa faktor.

Pertama, sesuai rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), proyeksi pertumbuhan kredit perbankan yang merupakan salah satu sumber pembiayaan investasi, lebih tinggi dari realisasi tahun lalu.

Sepanjang 2016 pertumbuhan kredit hanya sebesar 7,87 persen. Tahun ini pertumbuhannya diperkirakan mencapai 9 hingga 12 persen.

Dari sisi pasar modal, momentum positif masih terjaga selama kepercayaan, fundamental makro, dan momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi terjaga.

Selain itu, Sri Mulyani juga berharap pemerintah sudah bisa menikmati hasil dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menerima suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) selama dua tahun ke belakang.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga berharap Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tetap menjadi kontributor yang bisa diandalkan.

"Selama ini sudah cukup baik meskipun dalam situasi ekonomi yang sebetulnya secara eksternal kurang baik. Meski ada ancaman kenaikan Fed Fund Rate, appetite investor tetep robust," jelasnya. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER