Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pelaksanaan distribusi tertutup tabung
Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji) volume 3 kilogram (kg) kemungkinan tidak jadi diintegrasikan dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau kartu combo yang diterbitkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Kesulitan dalam distribusi kartu dianggap sebagai ancaman utama gagalnya integrasi tersebut.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Jenderal Migas Kementeria ESDM Setyorini Dwi Hutami menuturkan, saat ini kartu combo baru disalurkan ke 800 ribu Kepala Keluarga (KK) di seluruh Indonesia. Sehingga, jika kartu tersebut digunakan sebagai alat pembayaran elpiji melon, maka akan ada diskriminasi bagi yang berhak mendapatkan subsidi namun belum mendapatkan kartu combo.
Oleh karenanya, instansinya meminta agar subsidi ini dilakukan secara serentak. Jika memang Kemensos belum sanggup menyediakan sarananya, mau tak mau subsidi elpiji tahun ini tidak jadi digabung dengan KKS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak Presiden kan mintanya tahun ini diintegrasikan, namun keterpaduannya harus dilihat. Apalagi tak semua masyarakat mendapatkan kartu tersebut. Sehingga, kalau ada yang belum menerima kartu, tapi yang lain menerima kan tidak adil," jelas Setyorini, Rabu (7/2).
Di samping distribusi kartu, masalah lainnya adalah kecocokan data penerima subsidi antara Kementerian ESDM dan Kemensos. Menurut Kementerian ESDM, subsidi tertutup itu berlaku bagi golongan masyarakat miskin dan rentan miskin. Sementara itu, Kemensos hanya menyebarkan kartu itu kepada golongan miskin saja.
Untuk itu, ia berharap subsidi tertutup ini bisa dilakukan di satu wilayah terlebih dahulu. Jika memang penerapannya berhasil dan semua KKS sudah disebarkan, maka pembelian elpiji menggunakan kartu combo bisa merambah wilayah lainnya.
"Namun sampai sekarang pun belum ditentukan daerah mana yang akan diujicobakan. Kalau tidak bisa serentak, pelaksanaannya minimal harus dilakukan di satu wilayah tertentu," kata Rini.
Siapkan Kartu LainKendati demikian, bukan berarti subsidi ini tidak jadi diberikan melalui kartu. Jika tak jadi beritegrasi dengan Kemensos, pembelian elpiji bersubsidi akan menggunakan kartu lain yang bisa diisi dengan
wallet Kemensos seperti pembelian beras raskin.
Selain itu, ia memastikan implementasi subsidi elpiji tertutup ini sesuai jadwal, yaitu Maret mendatang.
"Akan menggunakan kartu, tapi bukan kartu sendiri. Nanti jadi sama seperti kartu Kemensos, ada
wallet-wallet tertentu dalam satu kartu. Kalau subsidi elpiji mulai duluan, nanti
wallet elpiji mulai dulu. Kalau sudah elpiji masuk, nanti program Kemensos masuk, jadi nambah
wallet-nya," terangnya.
Menurut data Kementerian ESDM, saat ini tabung epliji 3 kg sudah terdistribusi kepada 57 juta rumah tangga. Namun, sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), hanya 25,7 juta KK yang terbilang pantas mendapatkan elpiji bersubsidi. Sehingga, akan ada 31,3 juta KK yang tidak bisa mendapatkan elpiji bersubsidi di tahun ini.
Sebagai informasi, volume elpiji bersubsidi di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dipatok sebesar 7,09 juta ton. Angka itu lebih besar dibanding APBNP tahun 2016 sebesar 6,25 juta ton.
(gen)