Ekonom Ramal Inflasi Januari 0,72 Persen

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 10:17 WIB
Kontributor utama inflasi Januari dinilai berasal dari harga yang diatur pemerintah antara lain kenaikan rata-rata harga Bahan Bakar Minyak non-subsidi.
Kontributor utama inflasi Januari dinilai berasal dari harga yang diatur pemerintah antara lain kenaikan rata-rata harga Bahan Bakar Minyak non-subsidi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan tingkat harga bulan Januari 2016 akan mengalami inflasi sebesar 0,69 persen (month-to-month/mom). Sementara ekonom memprediksi inflasi bisa tembus di atas prediksi bank sentral. 

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, meskipun level inflasi itu lebih tinggi dibandingkan bulan Desember 2016,0,47 persen, maupun inflasi periode yang sama tahun lalu, 0,51 persen, BI menilai tingkat harga masih terjaga. Pasalnya, secara tahunan, inflasi Januari hanya sebesar 3,21 persen (year on year/yoy).

"Inflasi Januari masih terjaga dan masih sesuai target BI," tutur Agus saat ditemui di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Selasa (31/1) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber inflasi bulan lalu berasal dari kenaikan tarif pengurusan surat kendaraan bermotor, penyesuaian tarif dasar listrik golongan 900 volt ampere(VA) cabai rawit dan daging ayam.

Sementara, komoditas yang harganya turun antara lain cabai merah, bawang merah dan tomat sayur.

Di sisi lain, Ekonom Bank Permata Josua Pardede meramalkan inflasi Januari sebesar 0,72 persen (mom) mom atau 3,24 persen (yoy).

Kontributor utama inflasi Januari berasal dari harga yang diatur pemerintah antara lain kenaikan rata-rata harga Bahan Bakar Minyak non-subsidi sekitar 4 persen serta kenaikan biaya administrasi surat kendaraan bermotor.

"Sementara, tarif listrik non-subsidi juga naik hampir 1 persen pada bulan Desember 2016, dampaknya pada inflasi Januari 2017 relatif kecil. Dampak kenaikan tarif listrik pada awal Januari 2017 baru akan terefleksi pada inflasi Februari 2017," kata Josua melalui pesan singkat.

Di sisi lain, inflasi harga bergejolak cenderung stabil pada akhir bulan Januari, setelah sebelumnya tren beberapa harga komoditas pangan cenderung meningkat seperti cabe merah.

Hal sama juga terjadi pada inflasi inti yang masih cenderung stabil di kisaran 3,08 persen (yoy) dari bulan sebelumnya, 3,07 persen (yoy).

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan tingkat inflasi Januari 2017 pada pukul 11.00 siang ini. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER